Langkah tersebut dianggap egois. Sebab, tidak seharusnya para wakil rakyat mementingkan dirinya sendiri. Pasalnya di luar sana masih ada jutaan buruh yang bekerja di tengah ancaman tertular corona.
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 24 Maret 2020 - 12:25 WIB
WowKeren - Wakil Ketua Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI) Jumisih mengkritik rencana tes kesehatan kesehatan untuk mengecek indikasi corona. Tes tersebut rencananya akan dilakukan pada 575 anggota DPR beserta anggota keluarga mereka.
Langkah tersebut dianggap egois. Sebab, tidak seharusnya para wakil rakyat mementingkan dirinya sendiri. Pasalnya di luar sana masih ada jutaan buruh yang bekerja di tengah ancaman tertular corona. Jumisih menegaskan bahwa tidak seharusnya anggota dewan memanfaatkan keistimewaan posisi mereka untuk mencari aman sendiri dari sebaran wabah corona.
"Elite politik jangan egois. Anggota dewan tidak selayaknya menggunakan keistimewaan posisi untuk aman dari corona," kata Jumisih dilansir CNN Indonesia, Selasa (24/3). "Sedangkan jutaan rakyat yang tidak bisa reses harus menanggung corona dengan keselamatan jiwa dan keamanan ekonominya."
Sementara itu, jutaan buruh masih dalam kondisi berdesak-desakan untuk melakukan proses produksi di pabrik. Terlebih lagi, mereka bekerja tanpa memakai alat pelindung kesehatan.
Tak hanya itu, para buruh tersebut juga dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi, dimana para pengusaha juga was-was akan perkembangan ekonomi di tengah wabah corona. "Mestinya kepentingan buruh padat karya ini jadi prioritas bagi pemerintah dan DPR," tuturnya.
Sementara itu, penolakan juga datang dari Ketua Departemen Komunikasi dan Media Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Kahar S Cahyono. Sebab menurutnya, justru para buruh dan rakyat yang tidak mampu yang harus diprioritaskan.
"Apalagi pemerintah kan sampai saat ini tidak berani meliburkan seluruh buruh," ucap Kahar masih dilansir CNN Indonesia. "Malah DPR sudah diperpanjang masa resesnya."
(wk/zodi)
