Bupati Bogor Tolak Rapid Test Massal di Stadion, Cara Ini Dinilai Lebih Efektif
Nasional

Menurutnya, ada cara yang lebih efektif selain melakukan tes secara massal. Ia mengungkapkan ingin melakukan tes cepat dengan mendatangi langsung warganya.

WowKeren - Bupati Bogor Ade Yasin menolak ide untuk menggelar tes massal guna mendeteksi indikasi terinfeksi virus corona pada warganya. Tes tersebut rencananya akan dilakukan di Stadion Pakansari Cibinong Kabupaten Bogor.

Menurutnya, ada cara yang lebih efektif selain melakukan tes secara massal. Ia mengungkapkan ingin melakukan tes cepat dengan mendatangi langsung warganya atau secara door to door.

Ia menyebut nantinya, metode tes door to door akan dilakukan pada orang dengan risiko (ODR) maupun orang dalam pemantauan atau ODP. "Pelaksanaan kemungkinan kalau ODR (orang dengan risiko), ODP (orang dengan pemantauan) kita bisa door to door," ujarnya, dalam keterangannya, Selasa (24/3).

Sementara itu, untuk tes pasien dalam pengawasan atau PDP, tes cepat akan dilakukan di rumah sakit dimana pasien-pasien tersebut dirawat. Adapun sejumlah PDP kini tengah dirawat di RSUD Cibinong, RSPG Cisarua, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang dan Cileungsi.


"Karena PDP itu semuanya ada di rumah sakit, ada di beberapa RS. RSUD Cibinong, RSPG Cisarua, RSUD Ciawi, RSUD Leuwiliang dan Cileungsi," lanjut Ade. "Itu PDP, kita langsung di rumah sakit."

Ia mengatakan bahwa tes cepat akan dilaksanakan paling lambat pada Rabu (25/3). Sebab, saat ini Bogor masih menunggu alat tes dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Pemprov Jabar akan memberikan 1.000 alat rapid test untuk Kabupaten Bogor. Tes itu, nantinya akan diprioritaskan pada ODR. Sebab, ODR dinilai lebih berisiko tinggi terinfeksi COVID-19. Adapun mereka yang termasuk ODR ini adalah para dokter dan perawat yang menangani pasien corona.

"Bogor kebagian 1.000 alat rapid test atau alat untuk mendeteksi apakah seseorang positif corona atau tidak," tutur Ade. "Kita prioritaskan dulu yang benar-benar 'urgent', yang pertama adalah ODR. ODR itu adalah orang dengan risiko, seperti dokter dan perawat yang merawat pasien."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru