Jokowi Buka Suara Soal Ribuan Orang ‘Kabur’ Dari Jakarta Di Tengah Wabah Corona
Nasional

Presiden Joko Widodo angkat berbicara mengenai ribuan orang yang berbondong-bondong ‘kabur’ dari DKI Jakarta di tengah-tengah wabah virus corona (COVID-19).

WowKeren - mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap harinya. Hingga Senin (30/3), kasus corona di Indonesia mencapai 1.285 pasien positif COVID-19.

Kasus virus corona terbanyak di Indonesia memang berada di provinsi ibu kota DKI Jakarta. Pemerintah Indonesia sendiri telah menetapkan situasi darurat dari awal Maret lalu dan diperpanjang hingga 19 April mendatang.

Akibatnya, saat ini banyak ribuan warga ibu kota yang berbondong-bondong mudik ke kampung halaman. Presiden Joko Widodo menyatakan saat ini telah terjadi percepatan arus mudik di ibu kota dalam sepekan terakhir.

Jokowi telah menerima laporan dari berbagai pemimpin daerah di Indonesia yang melaporkan telah terjadinya lonjakan arus mudik dari Jakarta ke wilayah mereka. Diantaranya adalah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

”Laporan yang saya terima dari Gubernur Jawa Tengah, Gubernur DIY, pergerakan arus mudik sudah terjadi lebih awal dari biasanya,” ujar Jokowi saat membuka rapat terbatas terkait Antisipasi Mudik Lebaran melalui siaran langsung akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/3). “Dan sejak penetapan tanggap darurat di DKI Jakarta, telah terjadi percepatan arus mudik.”


Menurut Jokowi, warga yang mudik tersebut berjumlah sekitar 14 ribu penumpang. Hal ini diketahui dari 876 armada bus antarprovinsi yang telah mengangkut para warga yang mudik tersebut dalam 8 hari terakhir.

Mereka diketahui pulang kampung halaman di Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Warga yang mudik disebutkan merupakan pekerja informal yang berasal dari wilayah Jabodetabek.

Ini belum (termasuk) dihitung arus mudik dini yang menggunakan transportasi massal lainnya,” ujar Jokowi. “Misalnya kereta api maupun kapal dan angkutan udara, serta menggunakan mobil pribadi.”

Mantan Wali Kota Solo ini mengutarakan kekhawatirannya jika penyebaran virus corona akan semakin meluas dengan adanya lonjakan arus mudik. Apalagi, pada tahun 2019 tercatat jumlah warga yang mudik mencapai 19,5 juta orang.

”Adanya mobilitas orang sebesar itu sangat berisiko memperluas penyebaran COVID-19," jelas Jokowi. “Fokus kita mencegah meluasnya COVID-19 dengan mengurangi atau membatasi pergerakan orang dari satu tempat ke tempat lain.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait