Sebelum ada pandemi virus corona alias Covid-19, Raisa sudah melakukan berbagai persiapan untuk konser tunggalnya di GBK Jakarta. Namun kini bagaimana nasib konser Raisa?
- Eva Ayu Rahmawati
- Senin, 30 Maret 2020 - 15:49 WIB
WowKeren - Wabah virus corona alias Covid-19 kini sedang melanda seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia. Bahkan banyak pertunjukan musik baik dari dalam maupun luar negeri yang terpaksa diundur, bahkan dibatalkan akibat wabah tersebut.
Sebut saja festival musik Head in The Clouds Jakarta, Hammersonic, hingga konser tunggal Ayu Ting Ting yang tak jadi digelar sesuai rencana akibat pandemi Covid-19. Sebagai penyanyi Tanah Air yang akan menggelar konser tunggal dalam waktu dekat, Raisa masih belum memberi tanggapan.
Rencananya, Raisa akan menggelar konser tunggal di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta pada 27 Juni mendatang. Istri Hamish Daud tersebut menjadi penyanyi solo wanita pertama Indonesia yang akan tampil di venue dengan skala sebesar GBK.
Tiket konser tunggal Raisa pun telah dijual jauh-jauh hari dan mendapatkan banyak peminat dari masyarakat. Akan tetapi, konser tunggal Raisa terancam ikut terkena dampak dari pandemi Covid-19. Pasalnya persiapan konser tunggal pelantun "Serba Salah" tersebut masih jalan di tempat.
Pihak penyelenggara pun ditanya tentang kemungkinan konser tunggal Raisa akan diundur maupun dibatalkan total. Namun CEO Juni Records masih belum bisa memastikan apakah konser tunggal Raisa bisa terlaksana sesuai jadwal atau tidak.
"Jujur gue belum tahu jawabannya, gue bisa bilang 50:50," ungkap Ardryanto Pratono alias Boim selaku CEO Juni Records dilansir detikHOT pada Senin (30/3). "Semua masih on review, gue masukin data dari sebelum (Covid-19) breakout."
Lebih lanjut, Boim menceritakan bahwa ia meminta pihak pemerintah maupun kepolisian agar bekerja sama dengannya, terkait kejelasan izin konser tunggal Raisa. Pasalnya Boim juga harus menyiapkan banyak hal jika konser tunggal penyanyi berusia 29 tahun tersebut jadi digelar.
"Jadi gue sampai saat ini masih menunggu. Gue meminta keringanan, apa yang bisa gue dapatkan untuk percepatan yang bisa gue buat," jelas Boim. "Kami cuma punya waktu Mei ke Juni. Banyak yang harus gue kejar."
(wk/evaa)
