Indonesia diprediksi akan segera mengalami ‘tsunami’ pasien virus corona (COVID-19) dalam waktu dekat jika masyarakat gagal mengupayakan berbagai hal ini.
- Ruth Meliana
- Senin, 30 Maret 2020 - 15:59 WIB
WowKeren - Kasus virus corona (COVID-19) di Indonesia terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan setiap harinya. Hingga Senin (30/3), kasus corona di Indonesia mencapai 1.285 pasien positif COVID-19.
Indonesia bahkan diprediksi akan mengalami “tsunami” pasien virus corona dalam waktu dekat. Pernyataan ini disebutkan oleh seorang sosiolog bernama Imam Prasodjo.
Imam menjelaskan jika yang dimaksud “tsunami” pasien corona adalah adanya lonjakan pasien yang membuat rumah sakit penuh hingga kewalahan. Meski demikian, hal tersebut masih bisa dicegah jika masyarakat bisa melakukan berbagai upaya pencegahan wabah corona.
” Upaya pencegahan di sini menjadi prioritas,” kata Imam melalui siaran langsung dari kanal YouTube BNPB, Senin (30/3). “Kalau seandainya kita gagal untuk melakukan upaya pencegahan, maka kita akan dilanda oleh tsunami pasien-pasien dan kemudian rumah sakit-rumah sakit akan penuh.”
Imam mengatakan jika masyarakat tidak berusaha keras melakukan berbagai upaya pencegahan, maka akibatnya bisa fatal. Pasalnya, tenaga medis akan kewalahan dalam menangani pasien COVID-19 yang terus melonjak tajam.
"Tenaga-tenaga medis akan kewalahan,” tegas Iman Prasodjo. “Dan fasilitas-fasilitas rumah sakit tidak akan mungkin menampung pasien yang berdatangan.”
Oleh sebab itu, Imam mengingatkan kepada masyarakat agar tidak menyepelekan upaya pencegahan virus corona demi mencegah melonjaknya kasus. Terlebih, dalam kondisi seperti ini diperlukan kedisiplinan setiap individu dalam menyelamatkan nyawa sendiri dan orang lain dari bahaya COVID-19.
” Oleh karena itu upaya pencegahan harus menjadi prioritas, saatnya tidak main-main," pesan Imam. "Saatnya kita penuh kesadaran untuk melakukan disiplin diri disiplin sosial."
"Saling mengingatkan antar sesama kita untuk menetapi apa yang selama ini sudah banyak dikemukakan,” sambungnya. “Tanggung jawab sosial, tanggung jawab pribadi, keluarga, menjadi sangat penting.”
(wk/lian)
