LP4K yang berlokasi di Jalan Indrapura Surabaya tersebut dijadikan RS darurat usai Pemerintah Provinsi Jatim memperoleh izin dari Kementerian Kesehatan RI.
- Zodiak Yanuarita
- Senin, 04 Mei 2020 - 12:32 WIB
WowKeren - Jumlah kasus corona (COVID-19) di Surabaya terus meningkat. Hal ini menyebabkan sejumlah rumah sakit yang menjadi rujukan perawatan pasien corona kewalahan, terutama yang ada di 3 wilayah pelaksana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Untuk itu, kebutuhan rumah sakit darurat corona di Jawa Timur sudah sangat mendesak. Dokter Joni Wahyuhadi Kepala Gugus Kuratif COVID-19 di Jawa Timur dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Minggu (3/5), mengatakan jika Lembaga Pusat Penyelidikan dan Pemberantasan Penyakit Kelamin (LP4K) Surabaya akan dijadikan sebagai RS darurat penanganan corona.
Rumah sakit ini sebelumnya telah dijadikan sebagai ruang observasi. LP4K yang berlokasi di Jalan Indrapura tersebut dijadikan RS darurat usai Pemerintah Provinsi Jatim memperoleh izin dari Kementerian Kesehatan.
Joni menyebut jika RS darurat tersebut sejatinya memiliki 500 bed atau tempat tidur untuk bisa menampung pasien. Namun untuk saat ini, hanya ada 200 bed yang bisa difungsikan.
"Kapasitasnya, 500 (bed) bisa itu," kata Joni. "Tetapi, setelah kami petakan, kami identifikasi bersama Pak Sekda dan teman-teman PU Cipta Karya, sementara ini yang mungkin bisa dipakai baru 200-an."
Joni mengatakan jika pembenahan sudah siap dilakukan oleh Dinas PU Cipta Karya. Pembenahan tersebut misalnya melengkapi fasilitas berupa pendingin dan sistem drainase di sejumlah ruangan.
Ia optimis jika gedung LP4K bisa menampung pasien guna menjawab masalah kurangnya ruang isolasi. Nantinya, bangunan tersebut akan dijadikan sebagai rujukan untuk pasien dengan gejala ringan hingga sedang.
"Kemungkinan satu dua hari lagi sudah bisa dipakai untuk menangani pasien COVID-19," ujar dia melanjutkan. "Kami akan fungsikan jadi ruang isolasi khusus untuk pasien dengan gejala ringan sampai sedang."
Jumlah pasien virus corona di Surabaya Raya (Surabaya, Gresik, dan Sidoarjo) membludak dan melebihi kapasitas rumah sakit rujukan selama PSBB. Jumlah tersebut hampir 2 kali lipat lebih banyak dari kapasitas rumah sakit rujukan yang hanya menyediakan 403 tempat tidur.
(wk/zodi)
