Kasus Harian Corona di RI Pecah Rekor Tembus 689 Orang, Jubir Pemerintah Ungkap Alasan
Nasional

Terjadi lonjakan besar dari segi jumlah kasus positif COVID-19 dalam sehari, yakni mencapai 689 orang pada Rabu (13/5) kemarin. Jubir Achmad Yurianto pun membeberkan alasan terjadinya hal tersebut.

WowKeren - Perkembangan kasus COVID-19 pada Rabu (13/5) kemarin sukses membuat publik terkejut. Bagaimana tidak? Bila biasanya penambahan kasus hanya berada di rentang 300-400, kemarin tercatat ada tambahan 689 pasien positif COVID-19 dalam 24 jam terakhir.

Angka ini tak pelak memecahkan rekor kasus harian di Indonesia. Sebelumnya rekor dipegang pada hari Sabtu (9/5) kemarin dengan tambahan 533 kasus positif dalam rentang 24 jam.

Ledakan jumlah kasus harian ini pun mendapat tanggapan khusus dari Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto. Dalam pernyataannya kala konferensi pers kemarin, Yuri menduga lonjakan besar-besaran kasus positif harian ini karena masih banyaknya masyarakat yang tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

"Manakala kasus positif bertambah terus, artinya masyarakat belum sepenuhnya berdisiplin untuk menerapkan pencegahan penularan," kata Yuri, dikutip dari Kompas, Kamis (14/5). Protokol pencegahan yang dimaksud adalah penerapan physical distancing antarindividu.


Sementara itu, hingga Rabu (13/5) kemarin tercatat ada 15.438 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Sebanyak 1.028 orang di antaranya telah meninggal dunia dan 3.287 orang lainnya dinyatakan sembuh dari COVID-19.

Meskipun ada lonjakan besar dari segi jumlah kasus positif COVID-19 dalam sehari, namun angka kesembuhannya pun terpantau mengalami kenaikan signifikan. Tercatat ada 224 pasien yang dinyatakan sembuh, jauh meningkat bila dibandingkan pada Selasa (12/5) yang mencatat kesembuhan 182 orang.

Sedangkan dari segi jumlah pasien meninggalnya juga mengalami kenaikan kendati tak signifikan. Tercatat ada 21 pasien positif COVID-19 yang meninggal, meningkat sedikit bila dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Di sisi lain, pemerintah terus menggalakkan penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan angka penyebaran wabah virus Corona. Namun penerapan PSBB ini pun menuai banyak sorotan karena pemerintah dianggap tak serius menjalaninya.

Justru belakangan PSBB mulai dilonggarkan pelaksanaannya. Mulai dari operasional transportasi umum yang kembali aktif hingga warga di bawah 45 tahun boleh beraktivitas normal.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru