Beredar Video Beras di Bulog Busuk, Pelaku Berhasil Diciduk
Nasional

Dalam video yang beredar, oknum mengatakan jika beras dari Perum Bulog telah busuk. Adapun lokasinya berada di Kelurahan Pisangan Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

WowKeren - Pihak kepolisian telah mengamankan seorang pelaku yang mendiskreditkan kualitas beras di Perum Bulog. Hal itu dilakukan oleh pelaku melalui video.

Dirut Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan baru-baru ini beredar video yang sempat viral. Dalam video tersebut, oknum mengatakan jika beras dari Perum Bulog telah busuk. Adapun lokasinya berada di Kelurahan Pisangan Kecamatan Matraman, Jakarta Timur.

"Kami langsung cross-check dengan penyaluran yang ada di lapangan," kata pria yang akrab disapa Buwas tersebut melalui keterangan tertulis seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat (22/5). "Dan ternyata pelakunya yang memviralkan video tersebut sudah ditangkap polisi pada hari itu juga."

Adapun beras yang disebut busuk tersebut merupakan beras yang dipakai untuk bantuan sosial yang diberikan ke warga terdampak COVID-19 di wilayah Jabodetabek. Perum Bulog bertanggung jawab untuk menyediakan beras bagi 1,45 juta keluarga penerima manfaat di wilayah tersebut.


"Kami tidak main-main soal pangan ini ya," tegas Buwas. "Siapa yang menghalang-halangi tugas kami akan segera kami selesaikan."

Sementara itu, Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Tri Wahyudi Saleh menjelaskan jika per Minggu (17/5), realisasi penyaluran beras bansos di wilayah Jabodetabek mencapai mencapai 933.725 KPM.

Itu artinya, target sudah terpenuhi sebanyak 63,4 persen. "Dari 1,45 juta KPM, kami sudah merealisasikan 933.725 KPM atau 64,3 persen. Ini posisi per 17 Mei pukul 18.00 WIB, sudah kami laksanakan," kata Tri.

Sebelumnya, isi dalam paket bansos yang diberikan pemerintah sempat menuai sorotan. Pasalnya tak hanya berisi sembako, dalam bansos juga terdapat makanan instan. Yang mana, kandungan gizinya kurang baik untuk pertumbuhan anak.

"Sekarang di dalam bantuan pangan atau sembako, ada produk tinggi kandungan gula seperti susu kental manis, mi instan, ataupun makanan kaleng," kata Agus dilansir Antara, Jumat (22/5). "Ini kan tidak tepat diberikan kepada masyarakat apalagi nanti dijadikan konsumsi anak-anak."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru