831 Anak Terinfeksi COVID-19, KPAI Soroti Wacana Pembukaan Sekolah
Nasional

Menurut data Kementerian Kesehatan setidaknya ada 831 anak yang terinfeksi COVID-19 di Indonesia. Hal ini membuat KPAI menyoroti wacana dibukanya sekolah pada bulan Juli mendatang.

WowKeren - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Retno Listyarti meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama (Kemenag) untuk terus mengkaji wacana pembukaan sekolah pada bulan Juli mendatang. Hal ini dikhawatirkan akan mengancam keselamatan anak-anak.

Pasalnya, hingga saat ini kasus corona di Indonesia masih belum menurun. Dan kasus yang terjadi pada anak-anak di Indonesia juga cukup besar dibandingkan negara lain.

Menurut data Kementerian Kesehatan terdapat sekitar 831 anak yang terinfeksi COVID-19 (data 23 Mei 2020). Usia anak yang tertular itu berkisar 0-14 tahun. "Penularan virus yang mewabah itu terjadi melalui kontak dari orang tua dan keluarga terdekat,” ujar Retno dalam keterangan resminya, Rabu (27/5).

Sedangkan menurut data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 129 anak meninggal dunia dengan status pasien dalam pengawasan (PDP). Yang menyedihkan, 14 anak meninggal dengan status positif corona.

Terdapat 3.400 anak yang dalam perawatan dengan berbagai penyakit. Dari jumlah itu, ada 584 orang terkonfirmasi positif dan 14 orang meninggal dunia. “Anak-anak tertular itu menunjukan bukti bahwa rumor COVID-19 tidak menyerang anak-anak, tidak benar,” imbuh Retno.


Dari data-data tersebut, KPAI meminta Kemendikbud dan Kemenag belajar dari negara lain dalam langkah pembukaan sekolah. "Beberapa negara membuka sekolah setelah kasus positif COVID-19 menurun drastis bahkan sudah nol kasus. Itupun masih ditemukan kasus penularan COVID-19 yang menyerang guru dan siswa," katanya.

"Peristiwa itu terjadi di Finlandia. Padahal mereka tentu mempunyai sistem kesehatan yang baik," sambungnya. "Persiapan pembukaan yang matang. Sekolah pun jadi klaster baru."

Di Tiongkok, pembukaan sekolah dilakukan setelah tidak ada kasus positif COVID-19 selama 10 hari. “Pembukaan disertai penerapan protokol kesehatan yang ketat. Para guru yang mengajar sudah menjalani isolasi dahulu selama 14 hari sebelum sekolah dibuka,” imbuhnya.

Retno menambahkan jika pemerintah juga perlu melibatkan IDAI dan ahli epidemiologi sebelum membuka sekolah pada tahun ajaran baru. Rencana ini perlu dipersiapkan dan dipikirkan secara matang karena menyangkut keselamatan guru, anak-anak, dan pegawai sekolah.

“Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus super hati-hati dan cermat dalam mengambil keputusan membuka sekolah," pungkasnya. "Keselamatan anak-anak harus menjadi pertimbangan utama saat pemerintah hendak mengambil kebijakan menyangkut anak."

Sementara itu, Mendikbud Nadiem Makarim menegaskan bahwa pembukaan sekolah mulai Juli 2020 merupakan rumor belaka. "Kami tidak pernah mengeluarkan pernyataan kepastian, karena memang keputusannya bukan di kami," ujar Nadiem menegaskan, Sabtu (23/5). "Jadi mohon stakeholders atau media yang menyebut itu, itu tidak benar."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru