Penanganan Corona di Surabaya Dikritik, Buka Kemungkinan Jadi Wuhan Kedua
Nasional

Pertambahan kasus positif COVID-19 di Surabaya saat ini tengah melaju cepat. Hal ini tentunya menjadi sorotan, apabila tak segera ditangani ada kemungkinan Surabaya bisa menjadi pusat wabah seperti Kota Wuhan.

WowKeren - Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dokter Joni Wahyudi mengatakan jika tingkat penularan virus SARS CoV-2 di Surabaya masih belum reda. Bahkan secara epidemiologi, rate of transmission (tingkat penularan) di Surabaya masih di angka 1,6 yang artinya kalau ada 10 orang terinfeksi COVID-19, dalam satu pekan bisa menjadi 16 orang.

“Ini luar biasa, luar biasa penularannya di Surabaya,” ujar Joni usai menerima bantuan Mobil PCR dari Gugus Tugas Nasional di RS Lapangan, Rabu (27/5). Apabila keadaan ini tidak ditangani secara sistematis, Surabaya bisa menjadi seperti Wuhan.

Pasalnya, 65 persen kasus COVID-19 di Jawa Timur ada di Surabaya Raya (Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik). “Ini tidak main-main kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan,” kata Joni.

Oleh karena itu, kebijakan yang diterapkan Gubernur Jatim soal langkah ‘tiga T’ harus digalakkan. Yakni test, tracking, dan treatment (pengujian, pelacakan, dan penanganan).


“Untuk tes, telah dibantu Gugus Tugas Nasional dengan dua mobil PCR. Kita sebar di rumah sakit untuk tes PCR langsung hari ini ditargetkan 500-an, besok lebih banyak lagi." paparnya. "Karena ada 2 mobil, hari ini RSUA, RS Haji, dan RS darurat di samping lab yang sudah digunakan."

Tes PCR skala besar ini akan dilakukan sekaligus untuk memilah pasien berat dan ringan. Misalnya pasien berat langsung diisolasi di RSUD dr Soetomo, kalau ringan-sedang ditempatkan di RS Darurat.

“Hari ini operasional untuk sementara 48 bed di RS Darurat, besok ditambah 50 bed. Di belakang 200-500 bed, tujuannya untuk pasien ringan dan sedang. Sehingga di RS Soetomo dan RSUA hanya merawat pasien sedang sampai berat karena butuh penanganan yang spesialis. Kita tahu kematian sekarang 10 persen,” ungkapnya.

Sebelumnya, Surabaya diketahui telah "mencetak rekor" dari segi jumlah pasien positif corona. Karena Kota Pahlawan tersebut saat ini menjadi kota dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbanyak di Indonesia.

Menurut data Kawal COVID-19, Surabaya sudah mengonfirmasi 2.118 warganya positif COVID-19. Jika dibandingkan dengan wilayah Jakarta Timur yang saat ini memiliki 1.122 kasus positif, selisih ini cukup besar.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait