Aparat Kepolisian Dipecat Usai Tembak Mati Warga Sipil Saat Unjuk Rasa Anti-Rasisme
Dunia

Disebutkan bahwa seorang kepala polisi dan dua petugas dipecat usai penjual barbeku, David McAtee, ditembak disela demo anti-rasisme kematian George Floyd di Louisville, Kentucky.

WowKeren - Aparat Kepolisian Louisville, Kentucky, Amerika Serikat melepaskan tembakan hingga menewaskan seorang penjual barbeku, David McAtee, disela demo antirasisme kematian George Floyd pada Senin (1/6) waktu setempat. Disebutkan bahwa seorang kepala polisi dan dua petugas yang terlibat langsung dipecat dari posisi mereka akibat insiden tersebut.

Video rekaman kamera pemantau (CCTV) yang dirilis polisi menunjukkan McAtee melepaskan tembakan terlebih dulu. Saat itu polisi berupaya membubarkan massa yang berada dekat area tokonya. Kepala kepolisian Robert Schroeader lantas membenarkan jika pihaknya menembak mati McAtee.

"Video ini menunjukkan McAtee menembakkan pistol ketika petugas menyemprotkan merica untuk membubarkan massa di Food Mart dan mendekati tokonya," ujar Scroader, dilansir dari CNN pada Kamis (4/6). "Video ini tidak bermaksud untuk memberikan jawaban atas kematiannya. Tetapi kami merilisnya untuk memberikan transparansi."

Schriader mengatakan sejauh ini pihaknya tidak mengetahui alasan McAtee melepaskan tembakan. Dua aparat di lapangan melepas tembakan balasan setelah mendengar tembakan dari arah kerumunan massa.

Gubernur Kentucky, Andy Beshear, mengatakan video tersebut merupakan salah satu upaya untuk menyelidiki penyebab kematian McAtee. Menurut Beshear, Departemen Kepolisian Metro Louisville dan Garda Nasional dikirim ke tempat parkir untuk membubarkan kerumunan ketika mereka ditembaki dan kemudian membalas tembakan, menewaskan McAtee. Polisi dilaporkan melepaskan 18 tembakan.


Sedangkan wali kota Louisville, Greg Fischer, mengatakan ia mengetahui bahwa petugas yang terlibat dalam insiden itu belum mengaktifkan kamera tubuh mereka ketika penembakan terjadi. "Jenis kegagalan institusional ini tidak akan ditoleransi," kata Fischer. "Karena itu, saya telah membebaskan Steve Conrad dari tugasnya sebagai kepala Departemen Kepolisian Metro Louisville."

Fischer mengatakan Asisten Kepala Polisi Robert Schroeder akan menggantikan posisi Conrad.

Sementara itu, George Floyd sendiri adalah seorang warga kulit hitam yang pekan lalu ditangkap oleh polisi Minneapolis. Ia tewas setelah dijatuhkan ke tanah kemudian lehernya dijepit menggunakan lutut.

Rekaman video yang beredar menunjukkan leher Floyd ditekan oleh petugas kepolisian Derek Chauvin selama 8 menit 46 detik. Chauvin dan ketiga rekannya kemudian dipecat dan didakwa melakukan pembunuhan tingkat tiga oleh departemen kehakiman. Kendati demikian, kematian Floyd masih menimbulkan demonstrasi besar-besaran di AS.

Kematian Floyd juga kembali membuka luka lama akan rasialisme yang dirasakan oleh banyak warga Afrika-Amerika, khususnya terkait pembunuhan dan tindakan sewenang-wenang oleh polisi, seperti pembunuhan Michael Brown pada Agustus 2014 di Ferguson, Missouri, dan Eric Garner pada Juli 2014 di New York. Aksi protes untuk menuntut keadilan bagi Floyd menyebar di 140 kota di seluruh AS pada akhir pekan lalu, dan banyak berujung kerusuhan.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait