Ketua DPR AS Soal Aksi Demo Anti-Rasisme: Trump Harusnya Ikuti Jejak Bush dan Obama
Getty Images
Dunia

Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, menyindir Trump dengan mencontohkan langkah mantan Presiden sebelumnya, George W. Bush dan Obama, ketika menghadapi gelombang demonstrasi di masa jabatan mereka.

WowKeren - Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi, ikut buka suara soal aksi demonstrasi anti-rasisme yang terjadi selama sepekan terakhir di AS, yang dipicu oleh kematian pria kulit hitam George Floyd. Dalam keterangannya, Pelosi mendesak Presiden AS Donald Trump untuk mengatasi demonstrasi berujung kerusuhan tersebut. Pelosi bahkan tak segan membandingkan kinerja Trump dengan mantan Presiden George W. Bush serta Barack Obama.

Dilansir dari CNN pada Jumat (5/6), Pelosi mencontohkan langkah mantan Presiden George W. Bush dan Obama ketika menghadapi gelombang demonstrasi di masa jabatan mereka. Ketika menjabat, Bush sempat menghadapi kerusuhan sipil di Los Angeles yang dikenal dengan kerusuhan Rodney King. Sementara Barack Obama ketika menjabat menghadapi krisis usai kematian etnis kulit hitam, Eric Garner, yang tewas setelah leher dan dadanya ditekan oleh polisi.

"Kami berharap Presiden Amerika Serikat bisa mengikuti jejak presiden sebelum dia dengan mendamaikan keadaan dan bukan menyulut keadaan semakin memanas," sindir Nancy Pelosi.


Bukan hanya itu saja, Pelosi juga mengkritik pose Trump saat mengacungkan Alkitab sambil berdiri di depan Gereja Apiskopal St. John. Ia mengatakan Alkitab yang dibawa Trump hanya simbol untuk menolak tindakan kekerasan terhadap demonstran yang menggelar aksi damai.

Seperti yang diketahui, warga Amerika marah akibat kematian George Floyd, seorang warga kulit hitam yang tewas akibat ulah polisi kulit putih Minneapolis. Mereka turun ke jalan dan menggelar demonstrasi besar-besaran untuk menuntut keadilan.

Aksi protes pertama kali pecah di Minneapolis sehari setelah kematian Floyd hingga akhirnya menyebar ke seluruh penjuru AS. Demonstrasi dan gerakan solidaritas untuk Floyd dan anti-rasisme secara keseluruhan bahkan turut berlangsung di sejumlah negara Eropa, Amerika Latin, hingga Asia.

Trump lantas mengancam akan mengerahkan pasukan aktif bahkan di negara bagian yang menentang penggunaan militer. Ancaman ini memicu peringatan dari militer dan Kongres. Salah satu petinggi Partai Republik bahkan memperingatkan hal itu dapat membuat tentara menjadi pion politik.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait