Terinspirasi Kasus George Floyd, Masyarakat Belgia Ramai-Ramai Tuntut Patung Raja Leopold II Dicopot
Dunia

Petisi yang sudah ditandatangani 30 ribu orang tersebut ditulis dalam bahasa Prancis dan Belanda, menyerukan agar sejumlah monumen terkait Leopold II dicopot pada akhir Juni.

WowKeren - Kasus kematian pria berkulit hitam George Floyd di Amerika Serikat masih berbuntut panjang hingga ini. Kematiannya memicu lahirnya protes besar-besaran secara global yang menyuarakan antirasialisme.

Bahkan, kasus ini telah menginspirasi masyarakat Belgia yang menuntut agar patung Raja Leopold II dicopot. Sekitar 30 ribu orang telah menandatangani petisi online terkait hal tersebut.

Leopold II merupakan raja Belgia di era kolonial yang telah membantai jutaan warga Kongo pada sekitar akhir tahun 1800-an. Petisi tersebut dimulai olah seorang remaja berusia 14 tahun yang kemudian membagikannya ke Instagram.

"Kami adalah anak di bawah umur dan tidak ingin mengungkapkan identitas kami," kata remaja berusia 14 tahun tersebut dilansir Reuters, Jumat (5/6). "Inilah sebabnya kami mencari organisasi untuk mewakili kami."


Petisi ini menuntut agar patung raja tersebut dihilangkan. Petisi tersebut ditulis dalam bahasa Prancis dan Belanda, menyerukan agar sejumlah monumen terkait Leopold II dicopot pada akhir Juni.

Leopold II dianggap tidak memiliki tempat di Brussels sebagai ibu kota negara tersebut yang menjunjung tinggi prinsip multikultural. Masih dilansir Reuters, patung Leopold II di kota Ghent bahkan telah ditutup oleh cat merah bertuliskan "I can't breath" yang mengacu pada George Floyd. Sementara patung lainnya di dekat kota Antwerp sudah dibakar.

Diketahui, demonstrasi telah melanda Amerika Serikat sejak kematian Floyd pada 25 Mei lalu di Minneapolis. Protes ini kemudian menyebar ke tempat lainnya hingga puluhan kota di Amerika Serikat memberlakukan jam malam. Bahkan gelombang protes juga terjadi di Eropa namun dalam skala yang lebih kecil.

Aksi unjuk rasa di Amerika Serikat bahkan telah menyerbu ke Gedung Putih pada Jumat (29/5) malam lalu. Di tengah situasi genting tersebut, Presiden AS Donald Trump yang tinggal di Gedung Putih langsung dilarikan ke ruang perlindungan bawah tanah (bunker). Seorang sumber dari Gedung Putih membeberkan jika para ajudan yang telah membawa Trump ke bunker.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru