PSBB Disetop Saat Kasus COVID-19 Masih Tinggi, Beban RS di Surabaya Bakal Makin Berat
Reuters/Willy Kurniawan
Nasional

Diketahui, keputusan untuk menghentikan penerapan pembatasan sosial berskala besar di Surabaya Raya harus dibarengi dengan penerapan protokol yang super ketat.

WowKeren - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Surabaya Raya akhirnya disetop usai diterapkan selama 3 periode. Saat ini, Surabaya tengah berada dalam masa transisi menuju new normal.

Adapun keputusan ini diambil di tengah masih tingginya kasus COVID-19 di Kota Pahlawan. Ikatan Dokter Indonesia turut menanggapi hal ini.

Ketua IDI Jatim, Dr Sutrisno menilai jika keputusan ini akan berimbas pada beban rumah sakit yang kian berat. Hal tersebut berdasarkan kajian yang dilakukan oleh peneliti epidemiologi. "Beban rumah sakit dan beban tenaga kesehatan akan makin berat," kata Sutrisno dilansir CNN Indonesia, Kamis (11/6).

Adanya masa transisi ini dinilai justru akan membuka pintu penyebaran virus yang lebih luas lagi. Sebab, sejumlah pembatasan yang diterapkan di PSBB sebelumnya akan dilonggarkan. Sehingga hal ini perlu diwaspadai.

"Pelonggaran ini harus diwaspadai," lanjut Sutrisno. "Ini membuat penyebaran virus lebih tinggi. Ini harus jadi perhatian pemerintah karena memutuskan melonggarkan PSBB ini."


Adanya pelonggaran berkontradiksi dengan fakta di lapangan dengan jumlah kasus yang terus meningkat. Dengan jumlah pasien yang makin banyak, maka pihaknya pun harus melakukan upaya ekstra dalam jangka waktu yang lama.

"Dikhawatirkan kasus masih tinggi, yang dirawat makin banyak," ujarnya menjelaskan. "Rumah sakit harus lebih ekstra karena kemungkinan kita akan jangka lama menghadapi tingkat kasus penularan."

Meski demikian, kondisi ini mau tidak mau harus dihadapi. Oleh sebab itu sebagai pembuat kebijakan, pemerintah diharapkan mampu memberikan dukungan yang bagus untuk fasilitas kesehatan. Begitu juga dengan para tenaga kesehatan.

"Jadi beban tenaga medis akan makin berat, tapi ini kenyataan yang harus dihadapi," lanjut Sutrisno. "Artinya, pemerintah harus berikan dukungan lebih pada fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan.

Untuk mencegah penularan yang kian masif, IDI mengingatkan agar penerapan protokol kesehatan benar-benar dilakukan dengan ketat. "Tetap pakai masker, jangan kumpul banyak orang, mal jangan buka berlebihan, pembatasan pertemuan orang harus dipertahankan," pungkasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru