Selebriti

Dua psikolog kondang menganalisa soal pemicu utama konflik Aurel-Azriel dengan ibu kandung dan ayah tiri mereka. Sebagai orangtua, Krisdayanti dan Raul mendapat saran agar masalah dengan Aurel dan Azriel terselesaikan.

• Ria Susilo Wardhani
• Rabu, 17 Juni 2020 - 13:13 WIB

WowKeren - Aurel Hermansyah dan Azriel Hermansyah blak-blakan soal perasaan mereka. Keduanya kompak menyentil Krisdayanti yang jarang punya waktu buat mereka.

Aurel dan Azriel mendambakan momen bertemu sang ibu kandung secara private. Namun KD ingin anak-anaknya juga berinteraksi dengan ayah tiri serta adik-adik tiri hingga memilih bertemu di rumah. Tak patuh pada KD, Aurel-Azriel kembali bersuara hingga Raul ikutan gusar.

Situasi memanas ini membuat psikolog Tika Bisono angkat bicara. Tika menilai kalau konflik antara Aurel-Azriel dengan KD dan Raul sebenarnya bagian dari trauma masa lalu.

"Semua selalu dimulai dari orangtua yang tidak bisa memberikan kebutuhan anak. Ada yang masih ganjal dan belum lancar. Dan yang mengganjal ini disimpan, sampai akhirnya meledak dengan sendirinya seperti sekarang," kata Tika pada "Silet". "Saya khawatir malah kasus ini sebenarnya sudah terlalu laten artinya tersimpan. Jadi bukan hanya tiba–tiba ada tetapi sudah tersimpan lama dan sudah kronis, ya."

"Anak-anak harus diuntungin dulu. Mereka nggak boleh sedikit pun teluka. Karena dari perceraian aja luka sudah menganga lebar," kata Tika. "Jadi kalo remajanya sudah bergejolak, ditambah trauma masa lalu yang belum kelar. Bisa kebayang kan."

Psikolog Bunda Romi juga memberikan pendapatnya. Ia menilai konflik KD-Raul dan anak-anak ini akibat "kekerasan media sosial".

"Ngomong ke media sosial itu ibaratnya ngomong sana rumput yang bergoyang," kata Bunda Romi. "Tetapi yang kena imbas belum tentu orangnya langsung, tapi malah ke mana-mana, itu jauh lebih kemudian memberikan dampak negatif."

Ketimbang menanggapi balik di sosial media, Bunda Romi lebih menyarankan agar KD dan Raul mengajak bicara Aurel-Azriel. "Jadi misal gini, bagaimana sih cara terbaik untuk berhubungan, itu harus ditanyakan. Orangtua bisa kasih solusi, anak juga bisa mengatakan, itu bisa, tapi kalau tidak bisa diutarakan secara asertif menyatakan pikiran perasaan tanpa menyakiti orang lain, itu kemudian jadi berlarut-larut seperti ini," seru Bunda Romi.