Sementara itu, para peneliti menganggap virus flu babi G4 ini sangat berbahaya karena inti virus ini adalah virus flu burung dengan campuran strain mamalia di dalamnya.
- Bertilia Puteri
- Selasa, 14 Juli 2020 - 13:55 WIB
WowKeren - Virus flu babi baru (G4 EA H1N1) yang ditemukan oleh para peneliti Tiongkok sempat membuat publik heboh karena disebut bisa memicu pandemi baru. Adapun virus G4 ini merupakan turunan dari flu babi H1N1 yang telah menyebabkan pandemi pada 2009 lalu.
Menanggapi hal ini, pemerintah menyatakan bahwa virus flu babi G4 belum pernah ditemukan di Indonesia. Menurut Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, I Ketut Diarmita, pihaknya telah melakukan pengawasan dan analisis genetik terkait virus flu babi baru ini bersama Kementerian Kesehatan.
Dari sejumlah sampel virus flu babi yang pernah ditemukan di Indonesia, tutur Ketut, tak ditemukan virus flu babi baru tersebut. Kementan sendiri telah membuat surat edaran untuk mewaspadai kemungkinan masuknya virus flu babi baru ke Indonesia.
"Kami telah membuat Surat Edaran tentang Peningkatan Kewaspadaan Terhadap Galur Baru Virus Flu Babi H1N1," terang Ketut dilansir CNN Indonesia pada Selasa (14/7). "Surat edaran ini mengajak semua pihak terkait untuk meningkatkan kerjasama, mewaspadai, dan menyiapkan rencana kontingensi kemungkinan masuk dan munculnya G4 EA H1N1 di Indonesia."
Sementara itu, para peneliti menganggap virus flu babi G4 ini sangat berbahaya karena inti virus ini adalah virus flu burung dengan campuran strain mamalia di dalamnya. Sedangkan manusia sama sekali tidak memiliki kekebalan terhadap virus ini.
Kemenkes sendiri juga menyatakan bahwa pihaknya sedang mewaspadai kemungkinan serangan flu babi pada manusia. Namun sejauh ini, Kemenkes mengklaim belum ada temuan kasus tersebut di Indonesia.
"Jadi surveilans kita masih jalan untuk memantau kemungkinan mengenai hal itu," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor Kemenkes Siti Nadia Tarmizi. "Untuk mendeteksi kemungkinan kasus pada orang atau petugas, pekerja yang bekerja di peternakan (babi)."
Menurut Nadia, virus tersebut pada dasarnya merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Nadia juga menyebut bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan penyakit ini sebagai flu biasa.
"Vaksinnya sudah ada. Jadi ya pertama vaksin hewan, karena flu babi, influenza pada hewan itu tentu sudah ada vaksin," pungkas Nadia. "Kemudian vaksin pada manusia, kalau memang diperlukan. Sebenarnya (untuk pencegahan) standarnya sama, cuci tangan, melakukan praktik-praktik untuk pencegahan dan sebagainya."
(wk/Bert)