Kasatpol PP Kota Bandung Rasdian menjelaskan bahwa sektor pendidikan di Kota Bandung, baik negeri maupun swasta, masih belum direlaksasi di tengah pandemi corona.
- Bertilia Puteri
- Kamis, 23 Juli 2020 - 18:05 WIB
WowKeren - Kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di SD Asy-Syifa Margahayu, Kota Bandung, Jawa Barat, dibubarkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) pada Rabu (22/7) pagi. Pasalnya, KBM tatap muka masih belum diizinkan mengingat Kota Bandung masih masuk zona oranye COVID-19.
Kepala Satpol PP Kota Bandung, Rasdian, menjelaskan bahwa sektor pendidikan di Kota Bandung, baik negeri maupun swasta, masih belum direlaksasi di tengah pandemi corona. Oleh sebab itu, KBM tatap muka di sekolah tersebut dibubarkan oleh personel Satpol PP.
"Kita imbau sekolah di Kota Bandung untuk ikuti protokol kesehatan. Jangan sampai belum ada instruksi, malah dilaksanakan," tutur Rasdian dilansir detikcom pada Kamis (23/7). "Sementara belum dibolehkan proses belajar mengajar."
"Penggerebekan" ini lantas ditanggapi oleh Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat. Menurut juru bicara Gugus Tugas Jabar, Daud Ahmad, para siswa tak serta merta diizinkan untuk belajar secara tatap muka di sekolah pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Daud juga menilai langkah Satpol PP membubarkan KBM tatap muka tersebut sudah tepat.
"Masyarakat harus patuh terhadap peraturan yang dibuat oleh pemerintah," jelas Daud. "Menyangkut sekolah yang dibubarkan oleh Pol PP Kota Bandung, saya salut karena sebagai aparat penegak Perda atau Perwal, Pol PP sudah bertindak benar."
Di sisi lain, Kepala SD Asy-Syifa Margahayu, Iyet Hayati, mengaku bahwa KBM tatap muka di baru dilaksanakan sejak 20 Juli 2020. Ini berarti, KBM tatap muka di sekolah tersebut baru berjalan dua hari. "Kegiatan belajar tatap muka antara guru dan murid di sekolah baru dilakukan sejak Senin, 20 Juli 2020," demikian kutipan surat sang Kepala Sekolah yang ditujukan kepada Lurah setempat.
Lebih lanjut, Iyet juga menjelaskan bahwa KBM tatap muka hanya dilaksanakan untuk mata pelajaran Tahfidz. Sedangkan mata pelajaran lain disebutnya masih berlangsung secara jarak jauh alias online. Hal ini disebut Iyet didasarkan pada keinginan orangtua murid.
(wk/Bert)
