Warga Diramal Bakal 'Mager' Ke Bank Usai Pandemi Corona Berakhir, Kenapa?
Pixabay
Nasional

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meramalkan jika masyarakat akan mulai malas mendatangi bank setelah pandemi virus corona (COVID-19) berakhir. Apa sebabnya?

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) yang telah berlangsung hampir selama 7 bulan ini telah mengubah cara hidup penduduk dunia. Demi mencegah penularan, masyarakat dunia diwajibkan memakai masker saat beraktivitas di luar rumah dan selalu melakukan physical distancing serta isolasi mandiri.

Tentunya, hal tersebut telah membuat aktivitas masyarakat pun dipenuhi dengan kebatasan selama pandemi dan tidak seperti dulu. Otoritas Jaksa Keuangan (OJK) menyatakan jika pandemi turut mengubah sistem perbankan.

OJK bahkan meramalkan jika para nasabah akan mulai malas datang ke Bank setelah pandemi virus corona berakhir. Menurut OJK, hal itu disebabkan adanya tren transaksi keuangan yang sudah mulai bergeser ke sistem digital alih-alih melalui Bank.

Sebagai contoh, sebagian masyarakat saat ini lebih sering menggunakan aplikasi keuangan yang telah dikembangkan oleh masing-masing Bank mereka. Anggota Dewan Komisioner sekaligus Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK, Heru Kristiyana mengatakan saat ini nasabah memang sudah enggan datang ke kantor cabang bank.


Nasabah juga disebutkan Heru mulai jarang melakukan transaksi di mesin ATM karena khawatir tertular virus corona. Dampaknya, transaksi digital bank langsung meningkat tajam di tengah pandemi.

”Nanti setelah pandemi apa mereka (nasabah) mau kembali ke transaksi offline lagi?,” ungkap Heru dalam forum diskusi virtual CNBC Indonesia, Kamis (23/7). “Saya rasa nasabah para milenial dan senior milenial tidak mau lagi, capek, mending di rumah saja, transaksi pakai handphone, jadi perlu layanan digital banking.”

Heru lantas menguatkan prediksi OJK tersebut berdasarkan survei keinginan nasabah yang telah dilakukan pihaknya beberapa waktu lalu. Hasilnya, sebanyak 35 persen nasabah menginginkan agar pengajuan kredit juga bisa dilakukan secara online.

Sementara itu, 42 persen nasabah lainnya menginginkan agar pembukaan rekening dapat dilakukan secara digital. Oleh sebab itu, Heru berpesan kepada setiap bank agar terus meningkatkan sistem digital mereka melalui tambahan fitur maupun layanan. Ia juga meminta perbankan memastikan sistem keamanan yang tinggi bagi nasabah yang akan bertransaksi online.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru