Pakar Ungkap Efek 'Ngeri' Jika Pemerintah Tak Subsidi Internet Untuk Belajar Dari Rumah
Nasional

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, pemerintah memang telah memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi corona.

WowKeren - Pandemi corona membuat banyak sekolah terpaksa melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) via online. Pemerintah lantas dinilai perlu memberikan subsidi kuota internet untuk kegiatan pendidikan ini.

Menurut Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, pemerintah memang telah memberikan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak pandemi corona. Hanya saja, Tauhid menilai kebutuhan internet untuk belajar dari rumah tak kalah penting.

"Kalau sekarang kebutuhan katakanlah mereka dapat bansos, masyarakat miskin katakan paling tinggi Rp 600 ribu, tapi per bulan untuk biaya internet satu siswa bisa lebih dari Rp 200 ribu itu kalau satu anak," tutur Tauhid dilansir detikcom pada Senin (27/7). "Kalau berapa anak bayangkan itu karena kuotanya besar."


Apabila pemerintah tidak menyiapkan subsidi kuota internet, maka efek "ngerinya" adalah daya beli masyarakat yang tergerus untuk memenuhi kebutuhan ini. "Kedua tentu saja kalau ini tidak diberikan itu akan menggerus daya beli masyarakat yang seharusnya bisa dibeli untuk konsumsi," kata Tauhid.

Dalam situasi pandemi seperti saat ini, konsumsi masyarakat sendiri perlu didorong untuk menjadi motor penggerak utama ekonomi. Apabila pemerintah memberikan bansos namun masyarakat masih mengeluarkan dana besar untuk membeli kuota, maka akan menjadi masalah. "Kalau misalnya sudah ada bansos belajar daring sementara pulsa mahal menurut saya jadi masalah," jelas Tauhid.

Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menilai bahwa pemerintah harus sigap dan bekerja ekstra untuk menjawab kebutuhan masyarakat di masa pandemi corona. Terutama karena pandemi ini membuat banyak orang terpaksa melakukan PJJ dan work from home (WFH).

"Dan dengan PJJ terlihat banyak permasalahan seperti akses listrik yang tidak ada, akses internet yang belum tersedia, juga akses internet yang lambat dan tidak stabil. Kalaupun ada akses, tidak semua memiliki perangkat ponsel dan laptop serta pulsa. Para Menteri harus sigap mengatasi hal tersebut," terang Heru. "Nah Menkominfo harus turun ini ke desa-desa segera pasang jaringan internet, memberikan sumbangan laptop dan ponsel serta mengajak operator telekomunikasi dan penyelenggara internet berdonasi memberikan akses internet gratis."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru