IDI Buka Suara Soal Indonesia Tembus 100 Ribu Kasus Corona
Getty Images
Nasional

Kasus penyebaran virus corona (COVID-19) di Indonesia telah menembus lebih dari 100.000 orang di minggu ini. Situasi ini langsung ditanggapi oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

WowKeren - Indonesia telah mencatatkan lebih dari 100 ribu kasus virus corona (COVID-19) hingga Rabu (29/7). Ikatan Dokter Indonesia (IDI) lantas menanggapi situasi kasus COVID-19 di Tanah Air yang terus melonjak tajam.

IDI mengatakan situasi saat Indonesia mencatatkan lebih dari 100 kasus ini menandakan jika pandemi sama sekali belum selesai. IDI juga turut menyoroti keputusan sejumlah wilayah yang melakukan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

“Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan tetapi kejadian COVID-19 di Indonesia justru meningkat,” ujar Ketua Satgas COVID-19 IDI, Zubairi Djoerban seperti dilansir dari Republika pada Rabu (29/7). “Artinya masalah belum selesai, (kasusnya) masih terus naik.”

Lebih lanjut Zubairi juga mencontohkan kondisi jumlah pasien di rumah sakit yang semakin banyak. Oleh sebab itu, ia meminta agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.


Selain itu, Zubairi juga mendesak pemerintah untuk terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait pentingnya pencegahan virus corona. “Memang ini tidak mudah karena harus ada perubahan perilaku manusia yang awalnya harus tahu dulu, kemudian paham, setelah itu baru mengerjakan,” kata Zubairi.

Menurutnya, masalah pertama yang perlu diselesaikan selama pandemi adalah mengenai protokol kesehatan yang diterapkan masyarakat dan ini terkait dengan perubahan perilaku. Ia menyebutkan jika semula masyarakat tidak terbiasa menerapkan protokol kesehatan maka dibutuhkan perubahan perilaku dan kemudian melakukannya.

Adapun sosialisasi bisa dilakukan dengan menggandeng sejumlah tokoh masyarakat untuk memberikan contoh.Masyarakat juga bisa mendatangi sejumlah tokoh agama ataupun pihak-pihak terkait jika ingin mendapatkan penjelasan lebih seputar virus corona.

”Saya kira kadang-kadang tokoh masyarakat, tokoh agama di beberapa tempat lebih didengar,” jelas Zubairi. “Jadi, pelatihan tokoh masyarakat dan tokoh agama menjadi penting agar setelah itu bisa memberikan informasi dengan baik dan benar.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait