Ganjil Genap Kembali Berlaku, Jam Operasional MRT Jakarta Kini Lebih Lama
Nasional

PT MRT Jakarta (Perseroda) menambah waktu layanan operasional hingga pukul 22.00 WIB di hari Senin sampai dengan Jumat. Hal ini seiring dengan kembalinya kebijakan ganjil genap yang berlaku saat PSBB transisi DKI Jakarta.

WowKeren - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk melanjutkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) fase transisi jilid 3 yang berlaku hingga 13 Agustus mendatang. Keputusan ini diambil demi menghambat penyebaran virus corona (COVID-19) di Ibu Kota.

Sejalan dengan berlakunya PSBB transisi, kebijakan ganjil genap pun kembali diberlakukan mulai hari ini (3/8). Adanya aturan ganjil genap ini membuat PT MRT Jakarta (Perseroda) menambah waktu layanan operasional hingga pukul 22.00 WIB di hari Senin sampai dengan Jumat.

"Waktu layanan operasional MRT Jakarta akan kami perpanjang hingga pukul 22.00 WIB di hari kerja. Kami juga akan pastikan seluruh protokol kesehatan tetap dilaksanakan agar MRT Jakarta dapat menjadi transportasi publik yang selalu aman digunakan," kata Direktur Operasional dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Muhammad Effendi dalam keterangan resminya, Senin (3/8). "Kami akan mengoperasikan 14 rangkaian kereta pada hari kerja dan empat rangkaian kereta pada akhir pekan."


Pembatasan jumlah penumpang per kereta juga masih akan tetap diterapkan, yaitu 62-67 orang per kereta atau 390 orang per rangkaian kereta. Protokol kesehatan lainnya pun masih tetap dijalankan seperti pemeriksaan suhu dan imbauan untuk tidak melakukan percakapan satu dan dua arah baik langsung maupun melalui telepon selular.

Adapun waktu layanan operasional MRT Jakarta per 3 Agustus sebagai berikut:

  1. Senin-Jumat mulai pukul 05.00 hingga 22.00 WIB dengan headway kereta 5 menit pada waktu sibuk (07.00-09.00 WIB dan 17.00-19.00 WIB) dan 10 menit di luar waktu sibuk.
  2. Sabtu dan Minggu serta hari libur mulai pukul 06.00 sampai dengan 20.00 WIB dengan headway 20 menit.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menilai penerapan ganjil genap malah berpotensi menimbulkan klaster baru penyebaran virus Corona. Pengguna transportasi publik dikhawatirkan akan meningkat karena kendaraan pribadi terbatasi oleh regulasi ganjil genap.

"Kemungkinan bakal terjadi klaster baru, karena nanti di transportasi terjadi ledakan, dan orang bakalan naik transportasi umum," kata Trubus, Senin (3/8). "KRL, Transjakarta, dan yang sulit itu angkot itu sangat sulit untuk social distancing."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru