Sebelumnya, adanya larangan orang asing masuk ke Indonesia yang berlaku mulai April turut berimbas pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan secara drastis.
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 04 Agustus 2020 - 10:38 WIB
WowKeren - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kenaikan pada jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Timur. Seperti diketahui, sejumlah tempat wisata di Jatim telah dibuka dengan berpegang pada sistem adaptasi baru (normal baru).
Berdasarkan catatan dari BPS, jumlah kunjungan selama bulan Juni naik menjadi 97. Jumlah ini naik drastis dibanding bulan sebelumnya yang hanya ada 12 kunjungan.
Adapun kenaikan kunjungan ini didapat dari pintu masuk Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Kepala BPS Jatim, di Surabaya Dadang Hardiwan.
BPS mencatat 97 kunjungan tersebut berasal dari berbagai negara. Rinciannya adalah dari Malaysia sebanyak 56 orang, Thailand 25 orang, dan India 1 orang. Sisanya 15 kunjungan merupakan warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri.
"Untuk jumlah wisman dari ketiga negara tersebut mencakup 84,54 persen," kata Dadang dilansir dari Antara, Selasa (4/8). "Dari total kunjungan wisman yang datang ke Jatim pada Juni 2020."
Seperti diketahui, pariwisata menjadi sektor yang paling terpukul oleh pandemi COVID-19. Dadang pun mengakui hal ini.
Pasalnya selama pandemi, orang asing tidak diperkenankan untuk masuk ke Indonesia guna meminimalisir risiko penularan COVID-19. Alhasil, larangan yang berlaku mulai April ini pun berimbas pada menurunnya jumlah kunjungan wisatawan secara drastis.
Kendati pariwisata sudah dibuka seiring dengan adanya tata normal baru namun pemulihan tidak bisa dilakukan secara cepat. "Dengan tatanan yang baru, tentunya diperlukan upaya yang cukup berat untuk memulihkan kondisi pariwisata, khususnya kunjungan wisman ke Jawa Timur," ujar Dadang.
Naiknya kunjungan wisatawan juga memberikan angin segar pada bisnis perhotelan. Pada Juni 2020, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Jawa Timur mulai tercatat naik hingga 22,87 persen.
"TPK hotel bintang dua sebesar 29,63 persen," tambah Dadang. "Merupakan TPK tertinggi dibandingkan TPK hotel berbintang lainnya."
(wk/zodi)
