896.000 Data Pengguna Pinjaman Online KreditPlus Bocor dan Dijual di Internet
Nasional

896 ribu data pengguna platform keuangan dan pinjaman online KreditPlus bocor dan dijual di internet. Data pengguna tersebut meliputi nomor KTP, nama lengkap, tanggal lahir, alamat email, hingga gaji per bulan.

WowKeren - Kasus kebocoran data kerap terjadi di Indonesia. Setelah 91 juta data pengguna aplikasi e-commerce Tokopedia bocor dan dijual di dark web pada bulan Mei lalu, kini giliran platform keuangan dan pinjaman online KreditPlus.

Berdasarkan laporan, setidaknya ada 896 ribu data pengguna KreditPlus yang bocor dan dijual di internet. Kebocoran ini dilaporkan peneliti sekaligus konsultan keamana siber Teguh Aprianto melalui akun @secgron di Twitter.

Dalam unggahan Twitternya tersebut, ia membagikan tangkapan layar berupa penawaran data pengguna KreditPlus oleh akun Megadimarus di salah satu forum hacker, RaidForums. Berdasarkan situs pelacak kebocoran data HaveIBeenPwned, data pengguna KreditPlus yang bocor meliputi nomor KTP, nama lengkap, tanggal lahir, alamat email, nama kantor, nama anggota keluarga, jenis kelamin, gaji per bulan, status pernikahan, nama ibu, nomor handphone, nama pasangan dan agama.

896.000 Data Pengguna Pinjaman Online KreditPlus Bocor

Twitter

Untuk keamanan sementara akun KreditPlus, Teguh mengatakan tidak terjadi kebocoran. Adapun data password pengguna yang bocor masih dalam bentuk bcrypt atau hash sehingga hacker masih harus menembus sistem keamanan lagi untuk membacanya.


Perlu diketahui, jika kebocoran data tersebut terjadi pada tanggal 23 Juni 2020. Namun akun penjual data KreditPlus itu baru diunggah pada tanggal 27 Juni 2020 oleh Megadimarus.

Sementara itu, di RaidForums, Megadimarus ini diketahui sudah memiliki reputasi yang cukup baik. Hal itu ditunjukkan dengan titelnya sebagai GOD.

Teguh mengatakan, bahwa meski kejadian ini sudah diketahui pihak KreditPlus sejak bulan Juni, namun belum ada tanggapan dari platform pinjaman online tersebut hingga saat ini. “Sudah dari Juni dan enggak ada response sama sekali dari mereka,” ujarnya.

Adanya kasus kebocoran dan penjualan data ini dapat merugikan para pengguna. Salah satu dampak yang bisa saja terjadi ialah penipuan atau social engineering.

Pemilik data bisa saja menyalahgunakan data pengguna KreditPlus yang bocor untuk melakukan aksi dengan mengatasnamakan orang lain. “Datanya udah pasti akan disalahgunakan yang kemudian menyebabkan berbagai kerugian kedepannya,” pungkasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait