Sudah 113 Ribu Lebih Kasus, Kepala Bappenas Suharso Imbau Jangan Terlalu Parno Pada Corona
Nasional

Ia menegaskan lokasi wisata sudah dipersiapkan sebaik mungkin untuk mencegah timbulnya ledakan kasus COVID-19. Oleh karenanya Suharso mengimbau masyarakat untuk tidak paranoid dan lebih patuh protokol.

WowKeren - Hingga Senin (3/8) kemarin, pemerintah telah mengonfirmasi sebanyak 113.134 pasien positif COVID-19 di Indonesia. Jelas angka yang tak bisa dipandang sebelah mata, namun Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa mengimbau masyarakat agar tidak terlalu paranoid terhadap fakta tersebut.

Hal ini disampaikannya dalam konteks mengomentari pembukaan kembali pariwisata di Bali mulai akhir Juli 2020 kemarin. Suharso menyebut semua sudah dipersiapkan dengan baik, masyarakat dan turis pun hanya perlu meningkatkan kedisiplinan dalam mematuhi protokol kesehatan, sehingga tidak perlu terlalu paranoid walau harus berwisata di tengah pandemi COVID-19.

"Kami ingin memastikan kepada seluruh masyarakat Indonesia silakan anda bertamasya, tetapi jangan lupa protokol kesehatan itu penting," ujar Suharso dalam talk show yang disiarkan di YouTube Bappenas RI, Selasa (4/8). "Jadi jangan terlalu parno, paranoid ya kita harus tetap waspada, tetap khawatir tetap."


Ia lantas membandingkan situasi saat pandemi COVID-19 seperti sekarang dengan wabah demam berdarah dengue (DBD) dan TBC. Diketahui wabah penyakit tersebut belum menemui solusi yang mumpuni hingga saat ini, namun masyarakat Indonesia cenderung lebih "santai" dan mampu hidup berdampingan.

"Dulu kita juga punya persoalan dengan demam berdarah. Orang takut sekali ada nyamuk demam berdarah. Sekarang kita anggap biasa, padahal yang wafat juga karena demam berdarah juga cukup tinggi ya kan," tutur Suharso, dilansir dari Kumparan.

"Sampai hari ini kita punya masalah di TBC," imbuhnya. "Yang wafat di TBC itu tinggi sekali, lebih tinggi dari COVID-19. Sekarang itu di Indonesia orang yang wafat karena TBC bisa 10 sampai 11 orang wafat per jam. Jadi, itu ternyata kita masih bisa berdamai."

Oleh karenanya, Suharso mendorong masyarakat untuk lebih patuh pada protokol kesehatan alih-alih paranoid dan takut berkegiatan "normal" di tengah pandemi COVID-19. Sementara untuk berwisata ke Bali, Suharso juga mengingatkan bahwa daerah itu merupakan kawasan internasional sehingga seluruh fasilitas kesehatan yang disiapkan sudah standar terbaik.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait