Ledakan dahsyat yang baru saja mengguncang Beirut, Lebanon disebutkan telah melepaskan gas beracun. Warga setempat langsung dianjurkan untuk memakai masker.
- Ruth Meliana
- Rabu, 05 Agustus 2020 - 10:07 WIB
WowKeren - Ledakan dahsyat di Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8) telah membuat dunia ikut berduka. Ledakan itu tidak hanya menimbulkan ribuan orang terluka parah, namun juga dilaporkan telah melepaskan gas beracun.
Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Beirut langsung memberikan peringatan kepada warga setempat. Mereka mendesak masyarakat setempat yang berada di area ledakan untuk memakai masker agar terhindar dari bahaya gas beracun yang terlepas.
”Ada laporan gas beracun yang dilepaskan dalam ledakan itu,” tulis Kedubes AS seperti dilansir dari CNN, Rabu (5/8). “Sehingga semua di daerah tersebut harus tinggal di dalam ruangan dan memakai masker jika tersedia.”
Ledakan yang disebut-sebut mirip dengan ledakan bom atom Hiroshima ini telah menghancurkan area pelabuhan dan meratakan banyak gedung. Penyebab ledakan ini sendiri diungkapkan oleh Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab berasal dari ribuan ton amonium nitrat yang tersimpan di gudang penyimpanan dekat pelabuhan.
Akibat dari ledakan ini, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan setidaknya 78 orang meninggal dunia. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka dilaporkan mencapai 4.000 orang.
Menkes Lebanon juga menyatakan jika jumlah korban masih bisa terus bertambah mengingat hingga saat ini proses evakuasi masih dilakukan. Diduga masih banyak masyarakat yang terjebak di puing-puing bangunan area ledakan.
”Banyak orang hilang saat ini. Mereka bertanya ke departemen darurat tentang orang-orang yang mereka cintai, ini sulit untuk mencari di malam hari karena tidak ada listrik,” ujar Menkes Beirut, Hamad Hassan seperti dilansir dari Reuters, Rabu (5/8). “Kami menghadapi bencana nyata dan perlu waktu untuk menilai tingkat kerusakan.”
Perdana Menteri Lebanon, Hassan Diab sendiri telah mendeklarasikan ledakan di Beirut sebagai bencana nasional dan turut berduka cita atas korban-korban yang meninggal dunia. Ia berjanji akan menyelidiki dan mengungkapkan pelaku yang bertanggung jawab dalam insiden mengerikan ini.
(wk/lian)
