Harga Emas Antam Kembali Pecah Rekor, Begini Saran Pakar Investasi
Nasional

Hari ini (6/8) harga emas 1 gram milik Antam kembali memecahkan rekor mencapai Rp 1.054.000. Pakar investasi pun menjawab pertanyaan apakah sebaiknya menjual atau membeli emas.

WowKeren - Perekonomian dunia sedang tidak sehat, terbukti dengan banyaknya negara yang jatuh dalam jurang resesi akibat dihantam wabah virus Corona. Namun di tengah krisis yang ada, harga emas sebagai salah satu aset investasi masih terus mencetak rekor menakjubkan, bahkan pada Kamis (6/8) hari ini.

Dilansir dari situs logammulia.com, harga emas PT Aneka Tambang (ANTM) pada hari ini kembali menembus rekor dengan naik sebesar Rp 6 ribu. Dengan demikian, harga per gram emas hari ini berada pada level Rp 1.054.000.

Memang sejak 28 Juli 2020 pekan lalu harga emas sudah tembus level Rp 1 juta per gram. Namun mengamati pada grafik di situs logammulia.com, harga emas sejak tanggal itu terus bertahan di atas Rp 1 juta, hingga memecahkan rekor lagi hari ini.

Harga Emas Antam Kembali Pecah Rekor, Begini Saran Pakar Investasi

logammulia.com

Harga emas yang "gila-gilaan" ini tidak hanya dijumpai di Indonesia. Di pasar global pun harga emas mencapai USD 2 ribu, atau menjadi rekor tertinggi dari pergerakan harga emas selama ini.


Lantas bagaimana harus menyikapi kenaikan harga menakjubkan tersebut? Business Manager Indosukses Futures, Suluh Adil Wicaksono, menyarankan agar masyarakat mulai beralih untuk berinvestasi pada emas alih-alih saham yang sangat berisiko di tengah krisis finansial global seperti saat ini.

"Emas masih layak untuk dikoleksi," ujar Suluh, Rabu (5/8). "Instrumen saham tetap sebagai aset berisiko seperti sebutannya, (terutama) jika resesi. Semoga tidak."

Ketika ditanya apakah sebaiknya membeli atau menjual emas di tengah situasi seperti ini, Suluh sendiri menyarankan agar mulai mengoleksi saja. Namun menjual untuk memperoleh sedikit keuntungan juga bukan pilihan yang buruk.

Selain melirik emas, Suluh juga merekomendasikan pembelian dolar Amerika Serikat saat ini. Menurut Suluh, indeks dolar AS yang sedang rendah karena tersentil banyak sentimen negatif akibat COVID-19 merupakan alasan yang tepat untuk masyarakat mengoleksi mata uang tersebut.

"Maka emas, obligasi (long term), dan dolar menarik untuk diambil. Saya pribadi akan membeli dolar, mengingat indeks dolar sudah rendah. Jual emas untuk ambil untung. Beli emas berjangka (spot)," ujar Suluh, dilansir dari Kumparan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait