Dihantam Corona, Jatim Catat Prestasi ‘Cemerlang’ Soal Tingkat PHK Para Pekerja
Nasional

Meskipun dihantam dengan pandemi virus corona, Jawa Timur tetap berhasil mencatatkan statistik yang sangat baik terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pekerja.

WowKeren - Jawa Timur (Jatim) menjadi salah satu provinsi penyumbang kasus virus corona (COVID-19) tertinggi di Indonesia. Meskipun dihantam pandemi corona, namun Jatim juga telah mencatatkan hasil yang cukup baik terkait terkait pemutusan hubungan kerja (PHK) pada pekerja.

Berdasarkan hasil survei nasional Saiful Mujani Research Center (SMRC), tingkat PHK di Jawa Timur menjadi yang terendah se-Jawa. SMRC melaporkan persentase pegawai yang di-PHK di Jatim hanya berkisar di angka 4 persen saja.

Jumlah tersebut jauh lebih sedikit daripada DKI Jakarta dan Banten yang telah melakukan PHK secara masif. Kedua wilayah tersebut mencatatkan persentase PHK mencapai 31 persen.

Angka tersebut kemudian disusul oleh Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang melaporkan adanya pegawai terkena PHK hingga 18 persen. Selanjutnya Jawa Barat telah mencatat adanya 12 persen pegawai terimbas pandemi corona dengan di-PHK.


Fakta tersebut langsung ditanggapi oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Ia mengungkapkan rasa syukurnya atas hasil baik Jatim yang masih bisa menekan angka PHK secara maksimal.

Menurut Khofifah, gelombang PHK yang terjadi selama pandemi virus corona memang tidak terlalu besar berdampak di Jatim. Hal ini disebabkan karena adanya kohesifitas dunia usaha yang berseiring dengan pemenuhan hak buruh.

Khofifah juga mengapresiasi banyak pengusaha dan pekerja di Jatim yang dapat bekerja sama dalam menghadapi situasi krisis pandemi. Kedua pihak tersebut dinilai mau duduk bersama dan berdialog mencari solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

”Alhamdulillah. Terima kasih kepada para pengusaha yang menjadikan kebijakan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebagai langkah terakhir,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (6/8). “Ini berkat jalinan komunikasi yang baik antara pengusaha dan pekerja.”

”Kami tengah menyiapkan strategi pemulihan,” sambungnya. “Bukan hanya usaha kecil, menengah, dan besar saja yang menjadi perhatian, tapi juga mikro bahkan ultra mikro.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru