Untuk bisa menangkap buaya yang diyakini sebagai siluman itu, warga memancingnya dengan menggunakan umpan berupa monyet dengan dibantu oleh seorang pawang
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 07 Agustus 2020 - 11:12 WIB
WowKeren - Warga di Bangka Belitung dihebohkan dengan kehadiran buaya berukuran raksasa. Mereka yakin jika buaya ini bukan buaya biasa namun makhluk jelmaan atau siluman.
Disebut raksasa karena ukuran buaya ini tidak seperti buaya normal pada umumnya, yakni memiliki panjang 4,8 meter dan berat 500 kilogram. Warga membunuh buaya itu dengan cara dipenggal setelah berhasil menangkapnya pada Senin (3/8).
Untuk bisa menangkap buaya yang diyakini sebagai siluman itu, warga memancingnya dengan menggunakan umpan berupa monyet dengan dibantu oleh seorang pawang.
"Warga meyakini buaya raksasa itu merupakan buaya siluman," kata Sekretaris Desa Kayubesi Junaidi dilansir dari Detik, Jumat (7/8). "Itu buaya peliharaan (siluman). Kalau buaya yang bersalah, dipanggil dengan ritual khusus lalu memakan pancing. Bagi yang tidak bersalah, tidak akan kena walau dipancing."
Tak pelak setelah berhasil ditangkap buaya malang tersebut menjadi tontonan warga. Tak cukup sampai di situ, warga pun juga melarang pihak BKSDA untuk ikut campur dalam mengevakuasi buaya tersebut.
Alasannya, jika buaya tersebut dievakuasi diyakini akan justru akan mendatangkan musibah bagi warga di sana. "Hidup hanya 24 jam, dapat hari Senin meninggal Selasa sore," kata Junaidi.
Buaya itu dibunuh dengan cara dipenggal dengan anggapan jika dipenggal maka buaya yang diyakini sebagai siluman itu tidak akan hidup lagi. Bangkai buaya yang telah mati itu diangkut menggunakan buldoser untuk dikuburkan di lokasi yang cukup jauh.
"Jadi jarak penguburannya dari lokasi kampung di bawa ke pinggir sungai jauh," jelas Junaidi. "Jadi harus pakai alat berat. Karena ukuran 4,8 meter dan beratnya mencapai kisaran 0,5 ton."
Tak hanya itu, badan dan kepala buaya juga dikuburkan secara terpisah. "Karena buaya siluman, jadi harus terpisah, kepalanya dikafani, ditakutkan hidup kembali. Sebelum pemotongan, juga ada ritual khusus," ungkapnya.
(wk/zodi)
