Makin Panas, AS Tolak Sebut Xi Jinping Sebagai Presiden Tiongkok Lewat RUU Ini
AFP/Getty Images/Nicolas Asfouri
Dunia

AS sedang menggulirkan RUU bertajuk 'Enemy Act' yang spesifik menyoroti peran Xi Jinping sebagai Presiden Tiongkok. Menurut AS, Xi tidak dipilih oleh rakyat sehingga tak berhak dipanggil presiden.

WowKeren - Perseteruan Amerika Serikat dan Tiongkok tampaknya akan semakin panas. Pasalnya Parlemen AS baru-baru ini membuat RUU baru yang secara spesifik menyasar Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Dilansir dari South Morning China Post, RUU bertajuk Enemy Act itu menyoroti peran Xi sebagai presiden di Tiongkok. Bila disetujui, maka Xi tak akan lagi diakui sebagai presiden di mata AS.

RUU ini diperkenalkan pada Jumat (7/8) kemarin dan menyoroti perihal sosok presiden yang semestinya merupakan pilihan rakyat. Namun Xi, menurut RUU tersebut, tidak terpilih oleh rakyat sehingga nantinya di AS ia hanya akan disebut sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis Tiongkok (CCP), jabatan yang juga ia sandang selama ini.

Diketahui Xi memang memegang 3 jabatan strategis di Tiongkok saat ini. Selain presiden dan sekjen partai seperti diungkap tadi, Xi juga merupakan ketua komisi militer pusat pemerintah.


Perihal RUU yang ditujukan khusus untuk Xi Jinping ini pun sangat disoroti oleh media Tiongkok. Mereka heran mendapati RUU tersebut hanya merujuk pada Tiongkok sedangkan saat ini banyak negara yang juga memiliki pemimpin akibat pemilihan yang tidak bebas dan adil.

"RUU tersebut memilih Tiongkok," tulis SMCP, dikutip pada Senin (24/8). "Tetapi tidak menargetkan para pemimpin di banyak negara lain yang tidak terpilih atau berkuasa akibat pemilihan yang tidak dianggap bebas dan adil."

Namun rupanya sebutan presiden untuk mengasosiasikan sosok Xi Jinping sudah lama ditinggalkan oleh sejumlah pejabat AS. Seperti misalnya Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, yang juga menyebut Xi sebagai Sekjen CCP alih-alih Presiden Tiongkok.

Belum ada jawaban resmi Tiongkok soal RUU kontroversial ini. Namun SCMP menyebutkan, apabila disahkan, maka RUU ini berpotensi menjadi pemicu makin panasnya hubungan kedua negara yang saat ini sudah "rusak" akibat banyak hal, seperti perdagangan, teknologi, masalah Hong Kong hingga Laut Cina Selatan.

Seperti diketahui, AS memang acap kali mengambil sikap berseberangan dengan Tiongkok. Termasuk tarik ulurnya masalah perdagangan kedua negara yang tak kunjung memasuki fase damai.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait