Efek Ledakan Belum Tuntas, Militer Temukan 4,35 Ton Amonium Nitrat Lagi di Dekat Pelabuhan Beirut
Reuters/Issam Abdallah
Dunia

Militer Lebanon dilaporkan menemukan 4,35 ton amonium nitrat yang tersimpan di dekat Pelabuhan Beirut. Padahal amonium nitrat adalah penyebab ledakan dahsyat di lokasi yang sama sebulan lalu.

WowKeren - Ledakan besar di Pelabuhan Beirut, Lebanon beberapa waktu lalu diketahui belum benar-benar tuntas. Maksudnya masih banyak dampak yang ditimbulkan yang belum terselesaikan, bahkan kekinian menimbulkan krisis politik juga.

Dan di tengah situasi tersebut, militer Lebanon malah dilaporkan kembali menemukan tumpukan besar bahan amonium nitrat sampai seberat 4,35 ton. Padahal, sebagai pengingat, amonium nitrat merupakan penyebab utama terjadinya ledakan besar yang sempat dianalogikan dengan bom Hiroshima Nagasaki tersebut.

Melansir Al Jazeera, lebih dari 4 ton bahan kimia berbahaya ini ditemukan tersimpan dalam empat kontainer di dekat pintu masuk pelabuhan. Dan sampai sekarang belum diketahui pasti dari mana senyawa kimia bahan baku pupuk itu berasal.

Kendati demikian, sejumlah besar amonium nitrat ini dilaporkan tersimpan di dalam kontainer dan telah dipindahkan lokasinya. Kekinian kontainer yang mengandung amonium nitrat itu telah diletakkan di lokasi yang aman dan jauh dari pelabuhan.


Pemindahan lokasi kontainer ini pun disambut lega oleh penduduk Lebanon yang masih trauma dengan ledakan yang terjadi. Sebab baru pada awal Agustus 2020 kemarin Beirut diguncang ledakan besar yang menyebabkan banyak nyawa melayang, dan semua disebabkan oleh amonium nitrat.

Tak hanya itu, ledakan dahsyat di Beirut juga memunculkan risiko krisis pangan bagi lebih dari setengah populasi Lebanon. "Lebih dari separuh penduduk negara berisiko gagal mengakses kebutuhan makanan pokok pada akhir tahun," kata Komisi Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Asia Barat (ESCWA), Rola Dashti.

Dashti pun menyampaikan beberapa langkah strategis untuk mengatasi risiko krisis pangan tersebut. Salah satunya adalah pemerintah Lebanon harus memprioritaskan pembangunan silo di Pelabuhan Beirut yang merupakan tempat penyimpanan biji-bijian terbesar di negara tersebut.

Di sisi lain, saat ini bekas lokasi ledakan dahsyat tersebut tengah menjadi sorotan. Sebab banyak warga yang kedapatan berpose untuk swafoto di lokasi tersebut, yang disebut oleh para kritikus sebagai fenomena "wisata bencana".

Fenomena ini pun menimbulkan pro dan kontra tersendiri di kalangan masyarakat. Ada yang menyebutnya sebagai tindakan tak etis di tengah upaya pencarian para korban, tetapi tidak sedikit pula yang menganggapnya sebagai bentuk ungkapan rasa berkabung mereka.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru