Heboh Paguyuban di Garut Ubah Lambang Garuda, Pengikutnya Sudah Ribuan
Nasional

Kegiatan Paguyuban Tunggal Rahayu selama ini hanya berupa pengajian saja. Yang mana, tujuan dari digelarnya pengajian ini adalah untuk mencari pengikut.

WowKeren - Paguyuban Tunggal Rahayu di Garut, Jawa Barat menjadi sorotan masyarakat akhir-akhir ini. Pasalnya, paguyuban ini telah berani memodifikasi lambang Garuda Pancasila.

Hal ini terungkap ketika perwakilan dari paguyuban tersebut, mengurus izin legalitas beberapa waktu lalu. Pihak Kabupaten melihat ada yang janggal. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Garut, Wahyudijaya, menyebutkan jika paguyuban ini mengubah arah kepala lambang Garuda.

"Di antara kejanggalan yang kami lihat, paguyuban ini berani menggunakan lambang Negara Indonesia, yaitu burung Garuda yang diubah," kata Wahyu, Selasa (8/9). "Kepalanya jadi menghadap ke depan, dan tulisan Bhinneka Tunggal Ika diganti dengan kalimat lain."

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang kejanggalan ini, Wahyu pun telah mencoba menanyakannya ke perwakilan paguyuban. Namun sayangnya, ia tak mendapat penjelasan detail.

Setelah melakukan penelusuran, Wahyu mendapati jika ketua organisasi itu merupakan warga Kecamatan Caringin, Garut. Dari sini, pihaknya memperoleh informasi jika paguyuban itu selama ini kegiatannya hanya berupa pengajian saja. Yang mana, tujuan dari digelarnya pengajian adalah untuk mencari pengikut.


"Dari Camat Caringin, kita mendapatkan informasi bahwa paguyuban ini kegiatannya baru pengajian saja," tambah Wahyu menjelaskan. "Pengajian sendiri dilakukan untuk mencari pengikut."

Ia menuturkan jika paguyuban ini mirip dengan organisasi Amaliyah yang beberapa waktu lalu juga sempat mengguncang warga Garut. Untuk mencari pengikut, paguyuban Tunggal Rahayu memberi iming-iming Rp 5 juta untuk calon anggotanya. Selain itu, utang anggotanya juga akan dilunasi dengan menggunakan uang dari Bank Swiss.

"Sepintas memang paguyuban ini mirip dengan organisasi Amaliyah," ungkap Wahyu. "Yang beberapa tahun lalu juga sempat menghebohkan Garut."

Lebih lanjut, ia mengungkap jika pengikutnya sudah berjumlah ribuan. Mereka berasal dari berbagai daerah termasuk Majalengka. Sedangkan pusat kepengurusan tetap ada di Garut.

Keberadaan paguyuban ini rupanya juga membuat warga resah. Terutama yang pusat kegiatannya ada di kampung halaman Bupati Majalengka. "Oleh Muspika setempat juga sudah dibekukan dan tidak boleh melakukan kegiatan,” pungkasnya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait