India-Tiongkok Saling Lepas Tembakan Setelah Puluhan Tahun Lakukan Gencatan Senjata
Pixabay/Ilustrasi
Dunia

Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah pertemuan antara menteri pertahanan Tiongkok dan India di ibu kota Rusia, Moskow, untuk meredakan ketegangan antara kedua negara di perbatasan.

WowKeren - Tiongkok dan India dilaporkan saling melepas tembakan setelah puluhan tahun melakukan gencatan senjata. Pada Selasa (8/9) waktu setempat, kedua negara diduga melepaskan tembakan ke perbatasan yang disengketakan, tempat di mana penggunaan senjata dilarang menurut perjanjian tahun 1996.

"Pasukan India dengan berani membuat ancaman tembakan kepada penjaga perbatasan Tiongkok yang berpatroli yang maju untuk negosiasi, dan penjaga perbatasan Tiongkok dipaksa untuk mengambil tindakan pencegahan untuk menstabilkan situasi di lapangan," kata juru bicara militer Tiongkok, Kolonel Senior Zhang Shuili.

Insiden ini terjadi hanya tiga hari setelah pertemuan antara menteri pertahanan Tiongkok dan India di ibu kota Rusia, Moskow, untuk meredakan ketegangan antara kedua negara di perbatasan.

Serangan tersebut adalah yang pertama kalinya sejak 45 tahun lalu, tepatnya sejak 1975, ketika empat tentara India tewas di perbatasan akibat tembakan. Sedangkan pada bulan Juni lalu, India kehilangan sekitar 20 tentaranya dalam pertarungan tangan kosong dengan militer Tiongkok di Garis Kontrol Aktual (LAC), perbatasan de facto dekat wilayah Himalaya di Ladakh.


Ketegangan antara kedua negara makin memanas pada September. Pernyataan yang dirilis di situs web militer Tiongkok mengatakan pasukan India secara ilegal masuk tanpa izin melalui tepi selatan Danau Pangong Tso di bagian barat perbatasan Tiongkok-India pada 7 September lalu.

Zhang mengatakan tindakan India tersebut sangat melanggar kesepakatan yang sebelumnya dicapai antara kedua belah pihak dan semakin meningkatkan ketegangan regional, yang bisa dengan mudah memicu kesalahpahaman. "Kami menuntut pihak India untuk segera menghentikan tindakan berbahaya, segera menarik pasukan lintas garis, menahan dengan ketat pasukan garis depan, menyelidiki dengan sungguh-sungguh dan menghukum personel yang melepaskan tembakan, serta menjamin tidak terjadi lagi insiden serupa," desak Zhang.

Namun pihak New Delhi membantah tuduhan Beijing dan mengatakan bahwa Angkatan Darat India tidak pernah melanggar LAC atau menggunakan cara agresif apa pun, apalagi menembak. "Tiongkok terus melakukan aktivitas provokatif untuk mengeskalasi," kata Kementerian Pertahanan India dalam sebuah pernyataan.

"PLA (Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok) yang secara terang-terangan melanggar perjanjian dan melakukan manuver agresif, sementara keterlibatan di tingkat militer, diplomatik dan politik sedang berlangsung," tambah pernyataan tersebut.

Pada 1993, New Delhi dan Beijing sepakat bahwa tidak ada pihak yang akan menggunakan atau mengancam untuk menggunakan kekerasan terhadap pihak lain dengan cara apa pun. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa tidak ada pihak yang akan melepaskan tembakan, menyebabkan bio-degradasi, menggunakan bahan kimia berbahaya, melakukan operasi ledakan atau berburu dengan senjata atau bahan peledak dalam jarak dua kilometer dari garis kendali yang sebenarnya.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru