Trump Umumkan Kesepakatan Damai Antara Israel dan Bahrain, Klaim Sebagai Momen Bersejarah
Dunia

Bahrain setuju untuk meresmikan kesepakatan tersebut dalam upacara di Gedung Putih pada 15 September mendatang, bersamaan dengan upacara peresmian kesepakatan Israel dan UEA.

WowKeren - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan kesepakatan damai antara Israel dan Bahrain, menyusul perjanjian serupa dengan Uni Emirat Arab yang diteken pada Agustus lalu.

"Terobosan BERSEJARAH lagi hari ini! Dua teman BAIK kami, Israel dan Bahrain, menyetujui Kesepakatan Damai, negara Arab kedua yang mencapai kesepakatan damai dengan Israel dalam 30 hari!" kata Trump melalui akun Twitter miliknya pada Jumat (11/9) waktu setempat.

Tak lama setelah itu, Israel dan Bahrain merilis pernyataan bersama yang menegaskan bahwa mereka akan menjalin hubungan diplomatik penuh. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang sedang berada di Yerusalem juga memuji kesepakatan dengan Bahrain tersebut.

"Rakyat Israel, saya terharu dapat mengatakan kepada Anda bahwa malam ini, kami mencapai kesepakatan damai dengan negara Arab lainnya, Bahrain. Kesepakatan ini menyusul kesepakatan damai dengan Uni Emirat Arab," kata Netanyahu.


Bahrain bahkan setuju untuk meresmikan kesepakatan tersebut dalam upacara di Gedung Putih pada 15 September mendatang. Diketahui, di hari tersebut Uni Emirat Arab juga akan menghadiri upacara serupa untuk meresmikan kesepakatan damai dengan Israel yang sudah tercapai sejak pertengahan Agustus lalu.

Dengan kesepakatan yang dimediasi oleh AS tersebut, Israel berjanji menghentikan pencaplokan di wilayah Tepi Barat. Kesepakatan damai tersebut sangat bersejarah karena selama ini negara-negara Timur Tengah yang tergabung dalam Liga Arab menolak hubungan diplomatik dengan Israel demi membela Palestina.

Beberapa pejabat Iran memperingatkan bahwa normalisasi hubungan antara UEA dan Israel dapat berisiko menimbulkan kekacauan di Timur Tengah. Palestina dengan keras menentang normalisasi karena melemahnya penolakan tradisional Arab untuk mendukung pembentukan negara Palestina merdeka.

Sementara Abu Dhabi mengatakan kesepakatan itu adalah upaya untuk mencegah rencana aneksasi Israel atas Tepi Barat, wilayah Pelestina yang diduduki. Namun, para penentang percaya upaya normalisasi telah dimulai selama bertahun-tahun karena pejabat Israel pernah melakukan kunjungan resmi ke UEA dan menghadiri konferensi di sana.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait