Jerman Klaim Tiga Laboratorium Pastikan Tokoh Oposisi Rusia Alexei Navalny Diracuni dengan Novichok
Getty Images
Dunia

Novichok merupakan racun yang digunakan oleh badan intelijen rahasia era Uni Soviet. Racun saraf ini pernah digunakan untuk meracuni agen ganda Rusia Sergei Skripal pada 2018 lalu.

WowKeren - Kasus peracunan tokoh oposisi Rusia, Alexei Navalny, rupanya belum juga rampung. Kali ini, pemerintah Jerman mengatakan dari hasil analisis laboratorium spesialis di Prancis dan Swedia membenarkan Navalny diracun dengan zat saraf era Uni Soviet, Novichok.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya pemerintah Rusia menentang dugaan tersebut. Bahkan mereka mengklaim bahwa kasus peracunan Navalny ini hanyalah alibi supaya Rusia mendapatkan sanksi internasional. Pasalnya, PBB hingga negara-negara G7 menyerukan adanya penyelidikan transparan soal kasus ini.

"Pemeriksaan secara mandiri masih dilakukan oleh OPCW (Organisasi Pelarangan Senjata Kimia). Tiga laboratorium masing-masing sudah mengkonfirmasi secara independen bahwa Navalny diracun menggunakan zat saraf Novichok," kata juru bicara pemerintah Jerman, Steffen Seibert, dilansir dari CNN pada Selasa (15/9).

Sebagai informasi tambahan, Novichok adalah racun saraf yang pernah digunakan untuk meracuni agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya dalam serangan di Inggris pada 2018 lalu. Novichok juga merupakan racun yang digunakan oleh badan intelijen rahasia era Uni Soviet.

"Hanya sejumlah kecil orang yang memiliki akses ke Novichok dan racun ini digunakan oleh dinas rahasia Rusia dalam serangan terhadap mantan agen Sergei Skripal," tutur Menteri Luar Negeri Inggris, Dominic Raab, saat dimintai komentar terkait kasus ini.


Di sisi lain, saat ini Navalny dikabarkan telah sadar dari koma dan kini berada dalam perawatan lebih lanjut di Rumah Sakit Charite di Berlin, Jerman. "Pasien sudah dikeluarkan dari koma medis dan kini juga sudah lepas dari ventilator mekanis. Dia juga sudah merespons stimulan verbal," demikian pernyataan Rumah Sakit Charite.

Koma medis atau induced coma merupakan metode medis untuk membuat pasien tidak sadarkan diri dengan obat bius guna mencegah kerusakan otak. Pihak rumah sakit juga menjelaskan bahwa ventilasi mesin yang dipasang pada pasien tersebut sudah mulai dilepaskan.

"Saat ini masih terlalu dini untuk mengukur kemungkinan dampak jangka panjang dari keracunan parah yang ia alami," lanjut pernyataan pihak Rumah Sakit Charite.

Navalny diduga diracun dalam sebuah penerbangan menggunakan pesawat maskapai S7 Airlines dari kota Tomsk, provinsi Siberia, menuju ibu kota Moskow. Juru bicara Navalny, Kira Yarmysh, menyatakan karena kondisi Navalny memburuk maka pilot pesawat memutuskan untuk mendarat darurat di kota Omsk.

Meski begitu, Navalny masih sempat merekam detik-detik saat dia dievakuasi dari pesawat menggunakan ponsel. Video itu lantas tersebar di kanal Baza dalam aplikasi Telegram. Menurut Yarmysh, Navalny hanya menenggak segelas teh hitam hangat di kafe bandara sebelum penerbangan.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru