Demo UU Ciptaker di Jakarta Rusuh Berujung Pembakaran Fasilitas Umum, Pemda Kerahkan 20 Ambulans
Nasional

Sejumlah oknum demonstran melampiaskan emosi mereka dengan merusak dan membakar fasilitas publik di DKI Jakarta. Aksi ini pun menuai kecaman dari warganet.

WowKeren - Demonstrasi penolakan terhadap UU Cipta Kerja Omnibus Law terus berlangsung di beberapa wilayah Indonesia. Dan sebagian besar aksi massa ini berlangsung ricuh hingga mengakibatkan kerusakan di fasilitas-fasilitas umum.

Salah satunya terekam di DKI Jakarta. Tak main-main, demonstran terpotret sampai merusak halte busway Bundaran HI dan Tosari, serta Stasiun MRT.

Demo UU Ciptaker di Jakarta Rusuh Berujung Pembakaran Fasilitas Umum, Pemda Kerahkan 20 Ambulans-1

Twitter

"Halte Tosari yang lebih baru lagi juga diancurin guys," tulis @adriansyahyasin, salah satu warganet yang mengunggah video perusakan fasum itu. "Seneng lo semua ngehancurin fasilitas umum hah? Yang pake justru yang kalian 'perjuangkan' katanya. GO***K."

Twitter

Dalam berbagai potret yang tersebar di media sosial, tampak perusakan dilakukan bahkan ketika situasi terasa lengang. Tak hanya itu, acap kali yang terekam merusak fasilitas publik itu adalah demonstran yang tidak mengenakan jas almamater selayaknya mahasiswa.


Twitter

Warganet lain pun ikut memberikan tambahan informasi soal perusakan fasilitas umum selama demo. Tampak armada bus Transjakarta pun dicoret-coret dengan cat.

Demo UU Ciptaker di Jakarta Rusuh Berujung Pembakaran Fasilitas Umum, Pemda Kerahkan 20 Ambulans-2

Twitter

Demonstrasi memang berlangsung ricuh, bahkan aparat kepolisian sampai harus menembakkan gas air mata serta menggunakan meriam air demi memukul mundur massa. Hal ini terjadi salah satunya ketika "hujan batu" di Harmoni, Jakarta Pusat.

Kerusuhan demo yang terjadi ini pun juga menjadi perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Gubernur Anies Baswedan dilaporkan mengerahkan sampai 20 ambulans setiap hari untuk mengevakuasi pendemo yang terluka kala demo.

"Iya, 15 sampai 20 (ambulans) per shift," ujar Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DKI, Weningtyas, Kamis (8/10). "Sudah tiga hari, (dikerahkan) ke titik-titik yang ditentukan Polda."

Kendati demikian, sampai saat ini Dinkes DKI mengaku belum menerima data jumlah korban yang dievakuasi. Titik-titik yang menjadi lokasi penerjunan ambulans pun tidak diketahui pihak Dinkes.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru