Jumlah Testing Turun, COVID-19 di Indonesia Mulai Terkendali?
Nasional

Jubir Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengklaim jika kasus positif corona di Indonesia sudah mulai terkendali. Hal tersebut ditunjukkan dengan kesembuhan yang terus meningkat.

WowKeren - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengakui adanya penurunan jumlah testing beberapa waktu belakangan. Penurunan jumlah testing ini berakibat pada penurunan kasus positif COVID-19 di Indonesia.

Wiku mengklaim jika kasus positif corona di Indonesia sudah mulai terkendali. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingkat kesembuhan yang terus meningkat. Yang mana, hal ini berbalik dengan jumlah kematian yang terus menurun.

"Secara nasional tren kasus sembuh naik," kata Wiku melalui kanal Youtube BNPB, Senin (9/11). "Angka kasus aktif turun, angka kematian turun, tren itu adalah tren yang baik, dalam arti terkendali."

Penurunan kasus positif selama beberapa hari terakhir bisa jadi disebabkan karena menurunnya pemeriksaan. Untuk potensi lonjakan kasus positif akibat libur panjang, hal itu baru bisa dilihat setelah 10 hingga 14 hari berikutnya.


"Memang saat libur panjang ada penurunan kasus, mungkin karena pemeriksaan menurun," ujarnya melanjutkan. "Dan sekarang sudah 9 hari dari awal libur panjang ada kenaikan sedikit."

Oleh sebab itu, kondisi ini akan terus diamati. "Tapi kalau kita lihat biasanya (peningkatan) terjadi 10-14 hari setelah libur panjang. Nah mari kita amati bersama ke depan," lanjut Wiku.

Saat momen libur panjang pekan lalu, jumlah testing per hari hanya mencapai sekitar 17 ribu. Kendati demikian, Wiku menegaskan jika dilihat dari persentase kasus aktif dan persentase kesembuhan, situasi pandemi di Indonesia relatif mulai terkendali.

Persentase kasus aktif, atau kasus yang masih membutuhkan perawatan hanya 12,52 persen, sedangkan rata-rata kasus aktif dunia 26,79 persen. "Jadi (kasus aktif) kita lebih rendah dan selisihnya 14,27 persen, ini dari waktu ke waktu kasusnya turun, jadi ini adalah prestasi bersama," ucap Wiku.

Begitu juga dengan angka kesembuhan yang lebih tinggi dari rata-rata dunia. Semakin baik tren perkembangan pandemi di Indonesia maka akan semakin membawa angin segar bagi pemulihan ekonomi dalam negeri. "Selisihnya 13,4 persen. Ini adalah modal pengalaman kita bersama membangun aktivitas sosial ekonomi."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru