Distribusi Vaksin COVID-19 Bakal Serba Digital, Begini Penjelasannya
Nasional

Ketua Satgas Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin memastikan proses distribusi vaksin COVID-19 akan dilakukan dengan sistem digital dengan menggandeng Telkom.

WowKeren - Rencana pendistribusian vaksin COVID-19 terus dimatangkan oleh pemerintah, termasuk dengan mempersiapkan sistem yang ringkas dan efisien. Untuk menyukseskannya, Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Negara (KPCPEN) pun mempersiapkan aplikasi digital untuk mendistribusikan vaksin dengan menggandeng Telkom.

Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (PEN) Budi Gunadi Sadikin meyakini aplikasi itu bisa selesai awal Desember 2020 jika vaksin bisa didistribusikan tahun ini. Aplikasi ini pun akan mencakup seluruh proses distribusi vaksin hingga tahap monitoring-nya nanti.

"Kami dibantu Telkom untuk pimpin program ini. Diharapkan, awal Desember sudah siap," ujar Budi dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Selasa (17/11). "Sehingga bisa mencakup testing, termasuk pelaporan pasca-imunisasi. Kita harapkan sistem digital vaksinasi bisa mulai dari pendaftaran, distribusi, hingga fasilitas yang digunakan."

"Kita bisa berikan layanan ke Kemenkes dan BPOM secara cepat, modern, dan full digital," imbuh Wakil Menteri BUMN itu, dilansir dari Kumparan. Menurut Budi, sistem digital ini bisa membantu proses distribusi vaksin yang digelar dalam skala masif.

Diketahui vaksin COVID-19 yang akan disediakan pemerintah kebanyakan masih berbentuk double dose alias harus diberikan dalam dua kali penyuntikan. Dengan skala vaksinasi yang begitu besar, perlu dipastikan agar pengadaan vaksin di satu daerah bisa tepat, tidak kurang atau berlebihan, serta tidak ada kesalahan dosis.


"Sehingga tidak ada kesalahan sudah berapa kali vaksin itu diberikan, karena harus dua kali. Lalu setelah diberi vaksin, kita harus pastikan kejadian pasca-vaksin dengan sistem digitalisasi ini," kata Budi.

Dengan begitu, jika ada kejadian yang tak diinginkan pasca-pemberian vaksin, pemerintah bisa cepat mencari tahu vaksin apa yang diberikan, diproduksi di mana, batch berapa, dan diberikan kepada siapa saja. Dalam pembuatan aplikasi ini, Budi menjelaskan, pihaknya telah menggandeng berbagai pihak untuk mengintegrasikan data.

"Kami sudah konsolidasikan data ke BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Kemenkes, Dukcapil, TNI, hingga database Polri," terang Budi. "Sehingga data ini bisa diintegrasikan dengan baik."

Sistem digital yang sama juga akan dipasang di setiap truk untuk pendistribusian vaksin. Sehingga lokasi truk hingga jumlah vaksin yang diangkut bisa terus dilacak secara real time.

"Kami siapkan truk berpendingin khusus. Semua ini kita pasang digitalisasi, sehingga kita tahu posisinya di mana, gerak apa enggak, jumlah vaksinnya berapa, dan kalau ada pintu dibuka, kita juga tahu," pungkas Budi.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait