Satgas COVID-19 Siapkan Tim Ahli untuk Antisipasi Efek Samping Vaksin
pxhere.com
Nasional

Sosialisasi harus diperkuat dan dilakukan secara berkesinambungan dan bisa dilakukan melalui media. Masyarakat harus diberitahu mengenai pentingnya vaksin di tengah pandemi

WowKeren - Ketua Tim Tracing Satuan Tugas COVID-19 Jawa Timur Dr. dr. Kohar Hari Santoso mengungkapkan pentingnya sosialisasi terkait vaksin ke masyarakat. Masyarakat harus diberikan edukasi termasuk mengenai efek samping vaksin COVID-19.

Menurunnya, sosialisasi ini harus diperkuat dan dilakukan secara terus-menerus. Sosialisasi bisa dilakukan melalui media. Masyarakat harus diberitahu mengenai pentingnya peran vaksin di tengah pandemi.

Pasalnya, Kohar mengakui jika tidak semua orang bersedia diimunisasi. Hal ini bisa jadi disebabkan karena adanya KIPI. Menurut Kohar, sudah ada tim khusus yang bertugas untuk mengawasi timbulnya efek KIPI.

"Tidak semua orang mau anaknya diimunisasi," kata Kohar dalam diskusi virtual, Selasa (17/11). "Karena adanya ketidak tahuan soal Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), tapi kita sudah siapkan tim untuk mengawasi efek sampingnya itu."


Ia memastikan jika petugas kesehatan tidak akan menyuntikkan vaksin secara sembarangan. Bahkan langkah antisipasi pun sudah disiapkan jika seandainya terjadi efek samping akibat vaksin ini.

Lebih jauh, ia menegaskan jika KIPI bukanlah hal yang perlu ditakutkan. Kendati demikian, langkah pencegahan tetap dilakukan meski pada umumnya efek KIPI ini bersifat ringan.

"Kita sudah siapkan tim, ahli-ahlinya, para dokter untuk antisipasi kalau ada KIPI. Itu kita sudah siapkan," lanjut dia lagi. "KIPI sendiri bukanlah hal yang menakutkan, karena biasanya bersifat ringan. Namun, pencegahan untuk mengurangi risiko kejadian ikutan ini tetap harus dilakukan."

Belajar dari vaksinasi MR untuk mencegah virus campak (measles) dan rubella (campak jerman) pada 2017 lalu, strategi komunikasi secara kultural dinilai lebih efektif sampai ke masyarakat. Kohar mengakui jika melakukan sosialisasi ke masyarakat memang bukanlah hal yang mudah. Oleh sebab itu, diperlukan pendekatan yang tepat.

"Memberikan sosialisasi manfaat dari imunisasi itu yang tidak sederhana," jelas Direktur RSUD Saiful Anwar Malang ini. "Seringkali corongnya bukan dari para petinggi, tokoh agama, media dan sebagainya, pendekatan kultural ini yang nantinya bakal didukung oleh media."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait