Armenia dan Azerbaijan Saling Tukar Jenazah Korban Konflik Dua Negara
AP
Dunia

Tercatat ada lebih dari seribu orang dilaporkan tewas selama Azerbaijan dan Armenia berkonfrontasi di Nagorno-Karabakh. Korban tak hanya berasal dari kalangan prajurit, tapi juga warga sipil.

WowKeren - Armenia dan Azerbaijan telah melakukan pertukaran jasad dari warga negara mereka yang tewas dalam pertempuran di wilayah Nagorno-Karabakh. Dilaporkan bahwa sejauh ini ada sekitar 200 jenazah yang dipertukarkan.

Kepala Komite Palang Merah Internasional, Peter Maurer, mengatakan proses penukaran jasad itu dilakukan di hadapan pasukan penjaga perdamaian Rusia. Menurut laporan, pertukaran telah dilakukan sejak pekan lalu.

Tercatat ada lebih dari seribu orang dilaporkan tewas selama Azerbaijan dan Armenia berkonfrontasi di Nagorno-Karabakh. Korban tak hanya prajurit, tapi juga warga sipil. Armenia menyebut ratusan pasukannya telah gugur dalam pertempuran. Azerbaijan belum merilis angka tentang berapa banyak prajuritnya yang tewas.

Pekan lalu Rusia berhasil menjadi pihak yang memediasi gencatan senjata Azerbaijan dengan Armenia. Azerbaijan memperoleh keuntungan teritorial yang signifikan. Hal itu karena Armenia setuju menyerahkan beberapa bagian wilayah di Nagorno-Karabakh ke Azerbaijan sebagai bagian dari kesepakatan damai.

Di Armenia, Perdana Menteri Nikol Pashinyan masih menghadapi tekanan besar dari rakyatnya. Dia dihujat karena menerima kesepakatan damai dengan Azerbaijan. Presiden Armenia, Armen Sarkissian, telah menyerukan pemilihan parlemen lebih awal.


"Mempertimbangkan situasi saat ini dan keharusan untuk mengatasinya dengan bermartabat, juga mendengarkan tuntutan publik, jelas bahwa untuk menjaga negara dari guncangan, pemilihan awal ke Majelis Nasional tidak akan terelakkan," kata Sarkissian.

Sedangkan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev tengah bersukacita atas kemenangan negaranya. Ia dan istrinya Mehriban Aliyeva telah melakukan perjalanan ke distrik Jebrayil dan Fizuli. Selama hampir 30 tahun wilayah itu berada di bawah kendali etnis Armenia.

Nagorno-Karabakh sendiri merupakan bagian wilayah Azerbaijan yang dihuni oleh mayoritas etnis Armenia. Sejarah konflik dua pihak yang berada di wilayah Kaukasus ini sudah terjadi sejak perang Nagorno-Karabakh pada 1980 hingga 1994.

Usai keruntuhan Uni Soviet, wilayah ini memproklamasikan kemerdekaannya pada 1991. Namun, itu tak diakui dunia internasional. Referendum kemudian dilakukan pada 2017 dengan mayoritas mendorong kemerdekaan. Negara-negara besar pun kembali tak mengakui hasilnya. Hanya kepada Armenia Karabakh bergantung.

Perundingan berlarut-larut yang dimediasi negara-negara besar hingga kini tetap tak menemui hasil signifikan. Gencatan senjata antara Karabakh dengan Azerbeijan terakhir terjadi pada 1994.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru