Jelang Hari AIDS Sedunia 1 Desember, WHO Serukan 'Solidaritas Global'
Health

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), HIV tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang utama meski kini dunia juga menghadapi tantangan pandemi virus corona (COVID-19).

WowKeren - Peringatan Hari HIV/AIDS sedunia jatuh pada 1 Desember setiap tahunnya. Peringatan ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang virus HIV/AIDS.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), HIV tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat global yang utama meski kini dunia juga menghadapi tantangan pandemi virus corona (COVID-19). Pandemi membuat layanan pencegahan, pengujian, pengobatan, dan perawatan HIV terganggu, terutama di negara-negara dengan sistem kesehatan yang rapuh.

Terganggungnya layanan penting HIV ini pun mengancam nyawa. Pasalnya, setiap perlambatan dalam penyediaan layanan ini akan membuat banyak populasi rentan pada risiko yang lebih besar terhadap infeksi HIV dan kematian terkait AIDS.

WHO bergabung dengan mitra untuk memberikan penghormatan kepada semua orang yang bekerja dalam menyediakan layanan HIV pada Selasa (1/12) besok. WHo juga menyerukan para pemimpin global dan masyarakat dunia untuk menggalang "Solidaritas Global" demi mempertahankan layanan HIV di tengah pandemi corona.


Adapun "Solidaritas Global" ini juga menjadi tema peringatan Hari HIV/AIDS Sedunia tahun ini. Tema ini menyerukan fokus kepada kelompok rentan yang sudah berisiko dan memperluas cakupan ke anak-anak dan remaja.

Sebagai informasi, hari HIV/AIDS Sedunia pertama kali digagas oleh James W. Bunn dan Thomas Netter pada Agustus 1988 silam. Kala itu, keduanya menjabat sebagi petugas informasi publik untuk Program Global AIDS WHO di Jenewa, Swiss.

Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Direktur Program Global tentang AIDS (sekarang dikenal sebagai UNAIDS), Dr. Jonathan Mann. Konsep tersebut pun disetujui oleh Dr. Mann dengan rekomendasi peringatan Hari AIDS Sedunia pertama dilakukan pada tanggal 1 Desember 1988.

Tanggal 1 Desember direkomendasikan karena diyakini bisa memaksimalkan liputan Hari HIV/AIDS Sedunia oleh media berita barat. Waktunya juga cukup lama setelah Pilpres AS dan sebelum liburan Natal.

Adapun di dua tahun pertama, tema Hari HIV/AIDS Sedunia difokuskan pada anak-anak dan remaja. Pemilihan tema tersebut kala itu dikritik karena mengabaikan fakta bahwa orang dari segala usia dapat terinfeksi HIV. Tema tersebut membantu mengurangi beberapa stigma seputar penyakit dan meningkatkan pengenalan masalah tersebut sebagai penyakit keluarga.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru