Sebanyak 555 orang warga diungsikan ke tempat aman. Mereka terbagi ke dua titik pengungsian. Yakni di pos pantau sebanyak 300 jiwa sedangkan sisanya di Desa Supiturang
- Zodiak Yanuarita
- Selasa, 01 Desember 2020 - 15:35 WIB
WowKeren - Gunung tertinggi di Pulau Jawa, Semeru, mengeluarkan awan panas pada Selasa (1/12) dini hari tadi. Akibat adanya awan panas guguran ini, sebanyak 550 warga telah diungsikan demi keselamatan.
Gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran berjarak luncur hingga 2.000 meter ke arah Besuk Kobokan. Peristiwa ini terekam pada pukul 01.23 dini hari.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang melaporkan sebanyak 550 warga mengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati melalui keterangannya, Selasa (1/12). "Setelah Gunung api Semeru mengeluarkan awan panas guguran."
Warga yang diungsikan terbagi ke dua titik pengungsian. Yakni di pos pantau sebanyak 300 jiwa, sedangkan sisanya di Desa Supiturang.
"Berdasarkan data sementara pada Selasa (1/12), pukul 09.00 WIB, pengungsian tersebar di dua titik," lanjut Raditya. "Yaitu di pos pantau sebanyak 300 jiwa, sedangkan sisanya di Desa Supiturang."
Sejumlah desa yang berada di Kabupaten Lumajang berpotensi terdampak aktivitas vulkanik. Beberapa di antaranya yakni Desa Supiturang, Desa Oro-oro Ombo, dan Desa Rowobaung di Kecamatan Pronojiwo.
Pada pukul 03.00 pagi, dilaporkan terjadi hujan bercampur abu vulkanik. Untuk potensi lahar panas dalam kondisi ini diperkirakan juga cukup kuat. Warga mulai melakukan evakuasi saat awan panas guguran berlangsung.
"Masyarakat yang berada di KRB wilayah Kamar A, Curah Koboan dan Rowobaung di wilayah Kecamatan Pronojiwo termonitor mulai melakukan evakuasi secara mandiri," ungkap Raditya. "Saat awan panas guguran berlangsung."
Untuk keselamatan, warga diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 kilometer dan wilayah sejauh 4 kilometer di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif, yang mana wilayah ini merupakan bukaan kawah. Lalu warga juga diminta untuk mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko.
Kendati demikian, aktivitas Gunung Semeru masih belum berdampak signifikan pada aktivitas penerbangan. Humas Bandara Juanda Yuristo Ardhi mengatakan, kondisi penerbangan masih normal.
(wk/zodi)