Bisakah Hasil Tes PCR Corona Antar Laboratorium Berbeda? Begini Penjelasan Pakar
Pixabay/lukasmilan
Health

Dokter Spesialis Patologi Klinis Muhammad Irhamsyah mengungkap potensi tes swab COVID-19 yang dilakukan di 2 laboratorium menunjukkan hasil yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya.

WowKeren - Sejauh ini metode PCR merupakan yang paling akurat dalam mendeteksi apakah seseorang positif atau negatif COVID-19. Namun demikian masih ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi hasilnya, mulai dari bisa berujung inkonklusif alias tidak positif maupun negatif, hingga berbeda ketika diperiksa di dua laboratorium.

Potensi "tak biasa" ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, dr Muhammad Irhamsyah, Sp.PK., M.Kes. Dalam penjelasannya, Irhamsyah mengingatkan bahwa pemeriksaan dengan metode PCR melibatkan 3 tahapan, yakni pre-analitik, analitik, dan post-analitik.

"Walaupun tingkat keakuratannya PCR Tes adalah 100 persen," tegas Irhamsyah, Kamis (3/12). "Namun perlu diperhatikan hal-hal yang dapat memengaruhi hasil akurasi pemeriksaan tes PCR."

Untuk informasi, tahap pre-analitik meliputi proses pengambilan sampel swab, penanganan atau penyimpanan, dan transportasi pengiriman sampel. Kemudian tahap analitik adalah ketika sampel dianalisis sampai mengeluarkan hasil. Sedangkan tahap post-analitik berarti mengeluarkan hasil pemeriksaan dan diserahkan ke pasien.


Ketiga tahap ini harus dilakukan dengan benar agar hasil yang keluar akurat. Dan di sinilah letak kemungkinan terjadinya perbedaan hasil tes PCR yang dilakukan di lebih dari satu laboratorium.

"Proses pengambilan, penanganan, penyimpanan, transportasi, dan analisa sampel swab yang tidak tepat akan menyebabkan hasil pemeriksaan yang tidak akurat," jelas Irhamsyah, dilansir dari Kompas. Selain itu, faktor waktu pengambilan swab juga bisa menjadi pembeda hasil pemeriksaan.

Misalnya seseorang mendapat hasil tes PCR positif dari rumah sakit A hari ini. Ia lantas melakukan pemeriksaan ulang di rumah sakit B keesokan harinya dan hasilnya negatif. Hal ini bisa terjadi karena virus Corona mungkin sudah tak lagi ada di dalam tubuh orang tersebut.

Di sisi lain, Irhamsyah juga menjelaskan beberapa faktor yang bisa mempengaruhi akurasi hasil pemeriksaan tes PCR. Seperti di antaranya ketepatan teknik pengambilan sampel, penanganan atau penyimpanan sampel, transpor sampel ke laboratorium, sumber daya manusia yang melakukan analisis, prinsip tes alat deteksi, quality control alat, dan standar prosedur operasional yang sesuai dan tepat.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru