Tetap Waspada! Eijkman Ungkap Virus Corona Akan Terus Bermutasi, Ini Penjelasannya
NIAID-RML
Health

Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio mengingatkan bahwa virus akan terus bermutasi demi menyesuaikan dengan kondisi lingkungan hidupnya. Karena itu manusia harus tetap waspada.

WowKeren - Virus Corona dan perkembangannya dalam menginfeksi hampir seluruh titik di Bumi terus menjadi sorotan. Apalagi karena belakangan virus-virus tersebut malah semakin bermutasi.

Sepanjang setahun perkembangan wabah COVID-19, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sudah ada sejumlah varian virus yang berkembang. Lantas sebenarnya sampai kapan virus Corona ini akan bermutasi? Apakah seterusnya akan seperti itu?

Dijelaskan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio, mutasi terjadi setiap kali virus tersebut bereplikasi atau memperbanyak diri. "Yang perlu dipahami semua orang saat ini, tidak ada 'niat' dari SARS-CoV-2 untuk menjadi lebih ganas atau kurang ganas menginfeksi manusia," terang Amin pada akhir Desember 2020 kemarin.

"Virus tersebut hanya mau bertahan hidup saja," imbuhnya, seperti dilansir dari Republika, Selasa (5/1). "Sehingga perlu menyesuaikan diri terhadap lingkungan barunya."


Jika mutasi yang terjadi bagus dan menguntungkan, maka virus akan selamat. Namun bila mutasinya tidak berjalan baik maka secara alamiah virus tersebut akan mati.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi mutasi ini. Yang paling mendominasi adalah kondisi lingkungan, dalam hal ini terkait suhu, kondisi kekebalan tubuh, sampai genetik dari individu yang diinfeksi virus SARS-CoV-2.

Karena itulah patut diwaspadai sebab mutasi akan terus terjadi sampai manusia memiliki kekebalan yang alami terhadap virus tersebut. Jika sudah timbul kekebalan, bisa jadi virus yang bersangkutan akan "menyingkir" dan mencari individu lain untuk diinfeksi.

Saat virus menyingkir dan menginfeksi jenis organisme lain itulah pandemi dianggap selesai. Namun sejatinya virus akan terus bermutasi di masa tersebut sampai kembali bisa menginfeksi manusia.

Oleh karenanya siklus wabah seperti ini awam terjadi antara 5-10 tahun sekali, dan makin besar potensinya jika manusia hidup berdampingan dengan satwa lliar. Bisa jadi di masa depan bukan COVID-19 yang akan menjadi wabah di kalangan manusia, karenanya kewaspadaan dengan hidup bersih harus terus dilaksanakan.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru