Praktisi Analisis Kecelakaan Beruntun Chacha Sherly Di Tengah Cuaca Buruk
pixabay.com/ilustrasi
Selebriti

Praktisi keselamatan berkendara turut melakukan analisis mengenai penyebab kecelakaan beruntun yang telah membuat Chacha Sherly meninggal dunia. Ini penjelasannya.

WowKeren - Setelah kritis, Chacha Sherly menghembuskan nafas yang terakhir pada Selasa (6/1). Mantan personel Trio Macan itu terlibat kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo KM 428, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah pada Senin (4/1/2021) sore.

Kecelakaan yang dialami Chacha itu terjadi di tengah cuaca buruk. Kala itu, jalanan sedang basah diguyur hujan sehingga menjadi licin dan tabrakan tak terhindarkan. Hal ini bahkan terlihat dalam video detik-detik kecelakaan beruntun Chacha yang beredar di media sosial.

Praktisi keselamatan berkendara, Sony Susmana ikut menganalisis penyebab kecelakaan itu. Ia menilai melakukan pengereman mendadak di cuaca buruk tidak mudah. Ia menjelaskan fitur-fitur safety pada kendaraan hanya bisa digunakan 20 persen, sedangkan sisanya mengandalkan hardskill atau reaktif pengemudi (30 persen), dan kondisi lingkungan (50 persen).

"Jadi salah kalau ada pengemudi berpikiran bisa dengan mengandalkan hardskill," kata Sony seperti dilansir dari Detik, Rabu (6/1/2021). "Lihat spion, kemudian menghindar ke arah yang aman, ke kanan kalau berada di lajur kanan karena visibilitasnya pengemudi lebih besar dan menghindar ke kiri kalau berada di lajur kiri. Tapi ingat bahwa menghindar harus mempertimbangkan kondisi lalu lintas."

Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) ini menjelaskan teknik menghindari tubrukan beruntun paling tepat adalah menjaga jarak. Karena itu, pengemudi disarankan untuk selalu menjaga jarak setiap berkendara dengan kendaraan lainnya dengan prinsip 4 detik.


Empat detik yang dimaksud dihitung dari kendaraan yang dikemudikan dengan kendaraan lain di depan. Pengemudi bisa mencari objek statis seperti pohon atau tiang untuk dijadikan patokan menghitung.

Sebagai contoh, saat mobil di depan sudah melewati satu titik dan ditandai dengan tiang listrik. Maka empat detik kemudian mobil yang kita kemudikan melewati titik yang sama, artinya sudah memiliki jarak aman dengan mobil di depan.

Asumsi dari perhitungan ini berdasarkan respons manusia yang membutuhkan 1,5 hingga 2 detik plus reaksi mekanik pengereman yang membutuhkan waktu antara 0,5 hingga 1 detik. Jika kendaraan di depan melakukan manuver, dengan menjaga jarak empat detik maka pengemudi bisa melakukan antisipasi atau menghindar.

Kecelakaan yang menimpa Chacha itu juga melibatkan tergulingnya sebuah truk. Sony menyebut truk itu gagal bermanuver hingga terguling saat menghindari tabrakan beruntun di depannya.

Sony turut mengingatkan pengendara agar sebaiknya menghindari berada di dekat dengan truk. "Bahayanya berada di depan truk risiko gagal berhentinya mereka besar, hindari dekat-dekat dengan truk," pungkas Sony.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru