Singgung Masyarakat Yang Tak Percaya COVID-19, Satgas: Ini Nyata Bukan Konspirasi
Twitter/BNPB_Indonesia
Nasional

Beberapa masyarakat diketahui masih tak percaya dengan kehadiran virus ini dan menganggapnya rekayasa belaka. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo dengan tegas membantah hal itu.

WowKeren - Pandemi COVID-19 diketahui memakan ribuan korban jiwa termasuk di Indonesia. Namun meski begitu, beberapa masyarakat diketahui masih tak percaya dengan kehadiran virus ini dan menganggapnya rekayasa belaka. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, Doni Monardo dengan tegas membantah hal itu.

Dalam konferensi pers yang digelar pada hari ini, Kamis (7/1), Doni menegaskan pandemi virus corona ini bukanlah rekayasa ataupun konspirasi. Ia pun meminta masyarakat sadar bahwa virus ini telah memakan korban jiwa di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

"Mohon mengingatkan bahwa COVID-19 ini nyata. COVID-19 ini bukan rekayasa, bukan konspirasi, telah menimbulkan korban jiwa di seluruh dunia, hampir 2 juta orang meninggal di dunia," ungkap Doni dilansir dari CNN.

Kasus kematian pasien COVID-19 di Indonesia sendiri telah mencapai 23 ribu orang. Doni menyebut jumlah tersebut tak bisa dianggap enteng. "Jadi nyata, dan semakin hari mereka yang terpapar COVID sudah semakin dekat dengan kita, dan ini tentunya harus kita lakukan berbagai upaya," ujarnya.


Selain mengimbau agar masyarakat memperketat protokol kesehatan, Doni juga minta para pemimpin, baik di tingkat pusat maupun daerah, harus bisa menjadi contoh baik bagi masyarakat. Menurutnya, jika pejabat tak menjalankan protokol kesehatan, tingkat kepatuhan masyarakat pasti akan menurun.

"Pemerintah telah menyiapkan vaksin. Tetapi vaksin ini harus diikuti, harus didampingi terhadap disiplin untuk patuh terhadap protokol kesehatan," ujarnya.

Di sisi lain, pemerintah juga berupaya mempersempit penyebaran COVID-19 dengan menerapkan PSBB untuk wilayah Jawa dan Bali. Kebijakan tersebut berlaku 11 sampai 25 Januari. Tak sampai di situ, program vaksinasi pun juga turut digencarkan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menjadi orang pertama yang mendapat suntikan vaksin buatan Sinovac Biotech Ltd., tersebut. Indonesia akan menggelar vaksinasi dalam 2 gelombang, dengan prioritas utama adalah tenaga kesehatan.

Jokowi sendiri menarget vaksinasi COVID-19 bisa diselesaikan dalam jangka waktu setahun. Ia menjelaskan bahwa vaksin saat ini sudah mulai didistribusikan ke berbagai wilayah Indonesia. Distribusi itu dilakukan sejak Minggu (3/1) kemarin, meskipun sampai saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum menurunkan izin penggunaan darurat alias EUA.

(wk/putr)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait