Garuda Indonesia dan Lion Air Gagal Mendarat di Pontianak, Ini Penyebabnya
wikimedia.org
Nasional

Pada Rabu (13/1) kemarin, dua pesawat milik maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air gagal mendarat di Pontianak. Penasaran apa penyebabnya? Simak penjelasannya berikut ini.

WowKeren - Pada Rabu (13/1) sore dua pesawat komersil milik Garuda Indonesia dan Lion Air gagal mendarat di Bandara Internasional Supadio Pontianak. Pesawat rute Jakarta-Pontianak ini terpaksa dialihkan pendaratannya karena cuaca buruk.

Dilansir dari Antara pada Kamis (14/1), dua pesawat tersebut merupakan Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA504 dan Lion Air JT684. "Memang benar hari ini (Rabu) ada dua maskapai yang dialihkan pendaratan (divert) disebabkan cuaca buruk," ujar Eri Brawliantoro selaku General Manajer PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Internasional Supadio Pontianak.

Eri memaparkan bahwa situasi ini wajar terjadi di dunia penerbangan. Pasalnya pihak terkait akan selalu mengutamakan keselamatan para penumpang dan awak yang bertugas bila terjadi kondisi yang tidak diharapkan di tengah jalan.

"Divert (bukan di tujuan semula) dan RTB (return to base) atau pesawat yang sudah terbang untuk beberapa saat tetapi kembali lagi ke bandar udara awal atau bandar udara alternatif terdekat karena alasan tertentu. Itu hal lumrah dalam dunia penerbangan, karena mengutamakan faktor keselamatan penerbangan," jelasnya.


Pada akhirnya, pesawat Garuda diputuskan mendarat di Palembang, Sumatera Selatan. Sedangkan Lion Air mendarat dengan aman di Batam, Kepulauan Riau.

Selain Garuda dan Lion Air, pesawat dari Sriwijaya Air juga hampir mengalami kasus serupa. Namun akhirnya pesawat tersebut berhasil mendarat dengan aman di Bandara Supadio Pontianak.

"Saat cuaca kurang baik tadi, pesawat Sriwijaya Air sempat landing. Itu karena cuacanya sempat terang sedikit dan jarak pandang sempat memenuhi standar. Sementara itu, pesawat Batik Air sempat holding. Kalau sudah begitu, ada keputusan apakah akan landing atau divert," tutur Eri.

"Makanya setiap pengoperasian penerbangan pesawat perlu mengetahui cuaca yang mengacu pada BMKG. Data ini akan diteruskan kepada ATC maupun pilot salah satunya saat akan landing untuk mengambil keputusan apakah landing atau divert," pungkasnya.

Sementara itu, baru-baru publik dikejutkan dengan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Kepulauan Seribu. Pesawat yang sempat delay selama 30 menit karena cuaca buruk ini mengangkut 50 penumpang dan 12 orang kru.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait