Amankan Korban Gempa Majene, BMKG Pastikan Lokasi Pengungsian Patuhi Prokes
Nasional

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memastikan pihaknya telah menyiapkan panduan evakuasi terhadap korban gempa berkekuatan 6,2 magnitudo di Majene, Sulawesi Barat, yang sesuai dengan protokol kesehatan.

WowKeren - Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1) dini hari tadi. Akibatnya sejumlah bangunan, fasilitas kesehatan, hingga rumah warga roboh.

Warga pun terpaksa harus mengungsi karena gempa besar tersebut. Namun, karena situasi saat ini masih di tengah pandemi COVID-19 Kepala BMKG Dwikorita Karnawati memastikan pihaknya telah menyiapkan panduan evakuasi terhadap korban bencana alam yang sesuai dengan protokol kesehatan.

"Sebetulnya sejak bulan Mei 2020, saat awal pandemi COVID kami berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD mensosialisasikan perlunya kesiapan emergency response atau evakuasi saat pandemi COVID," ujar Dwikorta dalam konferensi pers virtual, Jumat (15/1). "Itu panduannya, guidance-nya, sudah disiapkan sejak tahun lalu sehingga saat itu sudah dikoordinasikan."

Salah satu yang harus dilakukan adalah memperbanyak lokasi pengungsian maupun jalur evakuasi. Menurutnya, lokasi pengungsian harus diperbanyak untuk memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan, seperti menjaga jarak antar pengungsi.


"Tentunya saat berada di tempat evakuasi itu tetap harus menjaga jarak, menerapkan protokol kesehatan, sehingga kapasitas untuk tempat evakuasi perlu dilipatkan," katanya. "Karena daya tampungnya akan bertambah dengan adanya menjaga jarak itu. Itu koordinasinya sudah dilakukan sejak tahun lalu. Semoga saja aspek ini tetap diterapkan, terutama dalam menjaga jarak tersebut dan menjaga kesehatan diri dan lingkungan."

Tak hanya itu, ia juga meminta personel di lapangan untuk mengecek jalur evakuasi dan kesiapan tempat pengungsian dalam menerapkan prokes. "Mohon dicek lagi jalur evakuasi, kesiapan tempat evakuasi sementara karena juga harus memperhatikan protokol kesehatan. Jadi harus ada pengecekan tentang kapasitasnya, berapa orang yang harus ada di situ, dan bagaimana kalau harus menjaga jarak," terangnya.

Mengingat masih adanya potensi gempa susulan di Sulbar, Dwikorita meminta masyarakat tetap waspada dan tidak panik. Ia juga meminta masyarakat sigap bergerak ke tempat yang lebih tinggi jika terjadi gempa susulan dengan guncangan kuat.

"Tetap berada di tempat yang aman untuk mengantisipasi sewaktu-waktu terjadi gempa susulan atau gempa, sebagai akibat dari gerakan patahan yang lain dan juga di pantai waspada potensi tsunami," tuturnya. "Sehingga kalau merasakan goyangan gempa, segera saja tidak usah menunggu peringatan dini, langsung cari tempat tinggi."

Sebelumnya, BMKG mengungkapkan adanya potensi gelombang tsunami apabila terjadi gempa susulan yang berpusat di pantai. Oleh sebab itu, masyarakat yang berada di wilayah gempa untuk menjauhi bangunan dan juga pantai.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru