Pahami! Masker Kain Tak Ampuh Hadapi Mutasi Corona, Ini Saran Terbaik dari Ahli
Health

Mutasi virus corona baru yang berbahaya dilaporkan bermunculan di sejumlah negara. Masker kain pun disebut sudah tidak ampuh lagi dalam menangkal varian baru COVID-19. Lantas bagaimana?

WowKeren - Sejumlah negara telah melaporkan adanya varian virus corona baru yang lebih berbahaya dan mematikan. Salah satu mutasi COVID-19 yang mematikan terdeteksi di Kent, Inggris beberapa waktu lalu.

Berdasarkan penelitian dari New and Emerging Respiratory Virus Threats Advisory Group (NERVTAG), varian virus corona baru itu diklaim lebih mematikan dari mutasi sebelum-sebelumnya. Mutasi yang diberi nama B.1.1.7 itu telah menyebabkan tingginya kematian akibat COVID-19 di Inggris.

Selain mematikan, mutasi corona dari Inggris itu juga diklaim lebih menular dari virus corona biasa. Bahkan, muncul peringatan jika masker kain sudah tidak lagi ampuh dalam mencegah penularan mutasi COVID-19 dari Inggris.

Ahli epidemiologi dan ekonom dari Amerika Serikat (AS), Eric Feigl-Ding menyarankan agar orang-orang mulai menggunakan masker yang kuat dan efektif dalam menghadapi varian baru COVID-19. Diantaranya adalah masker KN95, KF94, dan FFP2.

"Saya sudah mengatakan berbulan-bulan," kata Eric Feigl-Ding seperti dikutip dari Express, Selasa (26/1). "Bahwa kami perlu beralih ke mansker KN95, KF94 atau FFP2 Eropa secepatnya."


Berdasarkan sejumlah penelitian, Feigl-Ding menjelaskan masker-masker tersebut terbukti memiliki efektivitas filtrasinya sebesar 94 hingga 95 persen. Salah satu studi yang diunggah jurnal medis Lancet, membandingkan tingkat penularan mutasi virus corona di 16 negara. Hasilnya, terbukti masker N95 dan masker bedah lebih kuat menangkal varian baru virus corona dibandingkan masker satu lapis.

Sementara itu, penelitian pada tahun 2013 menemukan jika masker bedah biasa 3 kali lipat lebih efektif menghadang virus ketimbang masker kain. Namun, studi terpisah dari Duke University juga membandingkan kemanjuran masker yang berbeda dan menemukan masker N95 justru yang lebih efektif.

Kendati demikian, Feigl-Ding mengakui masker N95 sangat sulit didapatkan di luar rumah sakit. Hal ini disebabkan karena ketersediaannya yang belum banyak dan lebih dibutuhkan oleh petugas medis ketimbang masyarakat biasa.

"Anda mungkin menemukan beberapa NIOSH N95 dari pengerjaan kayu," jelas Feighl-Ding. "Tetapi perhatikan bahwa sering kali masker tidak tahan cairan."

Sebagai informasi, saat ini sejumlah negara di Eropa telah melarang penggunaan masker kain yang tidak efisien dalam mencegah penyebaran varian baru virus corona. Diantaranya adalah Jerman, Austria, dan Prancis.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru