Setelah mendapat suntikan vaksin kedua pada Rabu (27/1) hari ini, Presiden Joko Widodo mengungkapkan periode vaksinasi untuk masyarakat umum. Simak penuturan lengkapnya berikut ini.
- Eva Lestari
- Rabu, 27 Januari 2021 - 11:03 WIB
WowKeren - Presiden Joko Widodo telah menjalani vaksinasi kedua pada Rabu (27/1) hari ini. Seperti sebelumnya, proses penyuntikan vaksin terhadap presiden disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Usai divaksin, presiden mengungkapkan periode vaksinasi untuk masyarakat umum. "Sesuai yang saya sampaikan awal, pertama memang diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, dokter, perawat. Ini prioritas," jelas presiden.
"Kemudian nanti berikutnya TNI-Polri dan pelayan publik serta masyarakat. Nanti berbarengan, saya kira di bulan Februari, pertengahan bisa masuk ke sana (masyarakat)," imbuh presiden.
Lebih lanjut, presiden meminta agar masyarakat tidak takut untuk divaksin. Karena berdasarkan pengalamannya, tidak ada efek samping berbahaya yang muncul. "Kalau dulu setelah dua jam pegal-pegal, sekarang sama saja, saya juga aktivitas ke mana-mana juga," pungkas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sementara itu, tahap pertama vaksinasi menyasar tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta para mahasiswa kedokteran yang bekerja di berbagai fasilitas kesehatan. Target sasaran untuk penerima prioritas tersebut adalah 1,3 juta orang.
Di tahap kedua, pemerintah akan memvaksin 14,4 juta petugas publik serta 21,5 juta lansia. Tahap ketiga vaksinasi akan dilakukan pada 63,9 juta orang yang rentan dari segi geospasial, sosial dan ekonomi. Di tahap keempat, vaksin akan diberikan kepada masyarakat dan pelaku perekonomian sesuai dengan pendekatan klaster dan ketersediaan dosis. Tahap ini menargetkan 77,4 juta penduduk.
Untuk periode vaksinasi, penyuntikan terhadap kelompok satu dan dua ditargetkan dimulai sejak Januari-April 2021. Sedangkan untuk kelompok ketiga dan keempat, vaksinasi dimulai pada bulan April 2021-Maret 2022.
Pemerintah sendiri menargetkan vaksinasi menyasar 181,5 juta penduduk di tanah air. Untuk mewujudkannya, pemerintah telah memesan 426 juta dosis vaksin dari berbagai perusahaan internasional. Di samping itu, negara juga menyiapkan 30 ribu vaksinator, 10 ribu puskesmas dan 3 ribu rumah sakit guna mensukseskan program ini.
(wk/eval)
