Surabaya Siap Hadirkan RS Rujukan COVID-19 di Dalam Mal, Apakah Efektif?
Getty Images
Nasional

Pemerintah kota Surabaya memutuskan untuk menambah rumah sakit baru yang terletak di area Mal Cito atau City Of Tomorrow. Berikut penjelasan lengkapnya.

WowKeren - Sejumlah rumah sakit rujukan COVID-19 terancam kolaps usai kasus positif di Indonesia tembus 1 juta. Untuk mengantisipasi lonjakan pasien, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin telah memerintahkan seluruh rumah sakit untuk menambah tempat tidur.

Hal inilah yang kemudian dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya. Pasalnya, mereka akan menambah rumah sakit khusus penanganan dan perawatan pasien COVID-19 di wilayahnya. Uniknya, rumah sakit tersebut terletak di perbatasan pintu masuk Bundaran Waru Surabaya atau tepatnya di area Mal Cito (City Of Tomorrow).

Karena terletak di area mal, pertanyaan yang muncul kemudian adalah apakah pelayanannya akan efektif? Karena mal adalah tempat yang didatangi oleh banyak orang dan tak sedikit dari mereka yang berkerumun di dalamnya. Artinya risiko penularan virus Corona di area tersebut cukup tinggi.

Berkaitan dengan hal ini, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana angkat bicara. Ia menjelaskan bahwa rumah sakit dan mal tersebut tetap terpisah karena memiliki sekat yang berupa dinding. "Bangunan gedung yang digunakan untuk rumah sakit ini bersekatan (bersebelahan) dengan mal," kata Whisnu dilansir dari Basra jaringan Kumparan pada Jumat (29/1).


Kendati demikian, ia ingin mengingatkan agar rumah sakit tersebut benar-benar mengikuti prosedur yang ada dan benar-benar terpisah dengan mal. "Saya sarankan kalau memang mau terbuka harus terpisah betul. Kalau pintu keluar mal masih ada sedikit bersentuhan dengan rumah sakit, itu kalau bisa digeser ya digeser. Jadi bisa terpisah antara mal dengan rumah sakit," paparnya.

Saat ini rumah sakit tersebut memiliki 105 unit kamar dengan single bed yang siap digunakan. Pihak pengelola rumah sakit akan terus menambah kapasitas kamar sesuai dengan kebutuhan di masa yang akan datang. "Kapasitasnya 105 yang dipresentasikan. Tapi bisa up (naik) sampai 186. Dengan 8 ICU bisa nambah sampai 16 ICU," imbuh pria yang akrab disapa WS tersebut.

Terakhir, Whisnu menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut dapat memudahkan warga luar kota yang ingin melakukan pengobatan di Surabaya. "Atas saran dari Satgas COVID-19 (konsepnya) bagus karena ada di perbatasan. Kalau ada dari luar kota mau masuk kita tampung di sini. Malah diusulkan juga kalau (rumah sakit) ini bisa dibuka kita usulkan ke Gubernur untuk mengadakan di kawasan utara rumah sakit yang baru untuk menampung (pasien COVID-19)," pungkasnya.

Sementara itu, kasus positif COVID-19 di Surabaya didominasi oleh klaster perkantoran. Sebagai upaya penanganan, Whisnu menegaskan jika Pemerintah Kota Surabaya akan menggiatkan tes swab di lingkungan tersebut.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait